Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini memanggil sejumlah tokoh yang dianggap cocok menjadi calon menteri ke kediamannya di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Salah satu yang menarik perhatian pasar adalah calon Menteri Keuangan. Ada spekulasi bahwa Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati, akan tetap menjabat pada pemerintahan Prabowo.

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menyatakan, pasar merespons positif sinyal ini karena dianggap memberikan kepastian terhadap kebijakan moneter ke depan.

“Kalau dari sisi Menteri Keuangan sendiri, ini berkaitan langsung dari pasar obligasi pemerintah. Jadi ke depan dengan sudah mengerucut, itu jadi positive surprise. Ditambah lagi dengan tren suku bunga ke depan akan turun, ini akan positif ke pasar obligasi secara langsung,” ujarnya dalam acara Mirae Asset Media Day, Kamis (17/10).

Pada perdagangan saham Selasa, 15 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di zona hijau, dengan kenaikan di tengah sentimen domestik terkait pemanggilan calon menteri oleh Prabowo sejak Senin, 14 Oktober.

Rully juga menambahkan, bahwa sentimen indeks saham acuan tidak hanya datang dari pemanggilan calon menteri, tetapi juga pengumuman suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI) yang diputuskan bertahan di level 6 persen.

“Jadi dua-duanya pengaruhnya positif, lah. Jadi kita positif untuk saham dan obligasi di 2024 dan 2025.” ujarnya.

Seiring dengan itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun bertambah optimis, dan memutuskan untuk meningkatkan target IHSG akhir tahun menjadi 7.915, setelah sebelumnya memproyeksikan 7.585.

Meskipun Rully mengakui volatilitas IHSG dipengaruhi oleh faktor global. Namun menurutnya, pasar kini lebih optimis dengan adanya kepastian mengenai arah kebijakan fiskal ke depan, dengan keputusan Prabowo yang tetap mempercayakan keuangan negara pada orang yang sama.

“Tadinya kita agak sedikit khawatir dengan kabinet dan lainnya. Tapi ternyata dari beberapa yang sudah dipanggil, saya rasa sudah ada satu yang positif surprise. Sehingga market lebih confidence,” kata Rully.

Selain itu, revisi target IHSG juga didukung oleh sinyal pemangkasan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat dan Bank Sentral Indonesia, serta optimisme terhadap pemerintahan baru dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini, dengan nilai tukar rupiah yang stabil.