HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah ekonom mengatakan, bahwa Jerman saat ini sedang mengalami resesi ringan, setelah produk domestik bruto (PDB) Jerman kembali menyusut 0,1 persen pada kuartal III-2024.
Secara teknis, salah satu negara di kawasan Eropa tersebut sebenarnya sudah masuk dalam jurang resesi. Hal itu lantaran sudah dua bulan berturut-turut PDB Jerman mengalami koreksi.
Para analis pun telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Jerman sepanjang 2024, menjadi stagnan 0 persen dari, dari proyeksi sebelumnya yang tumbuh sebeesar 0.1 persen.
Angka tersebut masih lebih baik dari prediksi pemerintah Jerman sendiri, yang memperkirakan ekonomi mereka terkontraksi 0,2 persen pada tahun ini.
“Pemulihan ekonomi baru akan dimulai pada 2025,” kata Kementerian Ekonomi Jerman dalam pernyataannya pada Kamis (10/10) lalu.
“Ekonomi Jerman mandek pada paruh pertama tahun ini dan serangkaian indikator menunjukkan bahwa kelesuan ekonomi akan berlanjut hingga paruh kedua tahun ini”, kata kementerian tersebut.
Lesunya perekonomian Jerman disebabkan pemutusan pasokan energi dari Rusia, permintaan ekspor yang mengecewakan dari China, masalah di antara pembuat mobil, serta kurangnya pekerja terampil.
Jika pada 2024 perekonomian Jerman mengalami kontraksi, maka ini akan menjadi kali kedua PDB Jerman menurun dua tahun berturut-turut sejak Jerman Barat dan Timur bersatu kembali pada 1990.
Diketahui pada tahun 2023 lalu, Jerman menjadi satu-satunya anggota Kelompok Tujuh (G7) perekonomian terkuat di dunia, yang kinerja ekonominya melemah, dimana kala itu PDB Jerman menyusut 0,3 persen.
Pun diketahui, bahwa Jerman merupakan negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di Eropa. Lesunya perekonomian Jerman, tentu akan menjadi beban tersendiri bagi kawasan Eropa.