JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Nanaia Mahuta, di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi kemudian memamerkan berbagai hal termasuk mengenai progres pemerintah pusat yang sedang mengencarkan pembangunan Papua saat ini. Jokowi juga sempat menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial Indonesia. Dimana penghormatan hak asasi manusia selalu menjadi perhatiannya, termasuk di Papua.

“Saya memfokuskan antara lain pada pembangunan infrastruktur di Papua agar Papua terkoneksi dengan bagian lain Indonesia, agar rakyat Papua menikmati kemakmuran,” kata Jokowi, Senin (15/11).

Sejumlah pembangunan infrastruktur yang dipamerkan Jokowi antara lain Jalan Trans Papua sepanjang 3.422 kilometer, Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098 kilometer, dan Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer.

“Saya sangat berharap Selandia Baru dapat memahami perkembangan Papua secara komprehensif,” imbuhnya.

Jokowi kemudian menyampaikan cendera mata berupa tas noken yang baru saja dibelinya dari kunjungan terakhir di Papua. Jokowi menjelaskan mengenai proses pembuatan tas tersebut yang dibeli dari pasar di Papua

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Jokowi kemudian menyebut bahwa Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di Pasifik. Oleh karena itu, Presiden ingin agar kemitraan ini terus dapat diperkuat.

“Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition ke-2 yang dilakukan secara virtual,” ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama presidensi Indonesia di G20 tahun depan.

“Dalam COP-26 minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State),” tukasnya.

Sementara itu, Menlu RI, Retno Marsudi dalam keterangannya mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menlu Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.

Menurut Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk di masa sulit di tengah pandemi COVID-19.

“Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah,” ungkap Retno.