HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad menyebutkan bahwa ide besar di balik Program Kemandirian Pesantren adalah terciptanya pesantren yang berdaya, mandiri, dan kuat.
Program ini pun sudah berhasil menyentuh 3.600 pesantren di seluruh Indonesia. Menurutnya, target besar masih perlu dicapai melalui pendekatan program ini.
“Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat bantuan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang perlu didukung,” kata Abu Rokhmad dalam kegiatan Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Trans Mal Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10).
Oleh sebab itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang tersebut pun sangat berharap agar program ini tetap dilanjutkan program yang sudah dijalankan oleh Kementerian Agama. Terlebih program ini pun sudah dipayungi oleh Keputusan Menteri Agama Nomor 749 Tahun 2021 Tentang Program Kemandirian Pesantren.
“Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan agar pesantren lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Gurutta Basnang Said pun menggarisbawahi tentang pentingnya transaksi ekonomi yang terjadi di Expo ini sebagai bukti nyata kemandirian pesantren.
“Pesantren yang mandiri akan mampu mendukung pendidikan dan dakwahnya secara lebih efektif,” kata Gurutta.
Ia berharap tahun depan, program Expo seperti ini akan semakin ditingkatkan sehingga akses publik semakin tercapai. Serta semakin banyak booth yang bisa dibuka.
“Tahun depan, kami merencanakan expo yang lebih besar lagi. Tahun ini ada 55 booth, dan kami berharap jumlah tersebut bisa meningkat di masa-masa datang,” sambungnya.
Ketua Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI) Badrus Syamsi menambahkan, Expo ini menjadi momentum penting untuk membangun jejaring antarpesantren. Ia berharap agar pesantren tidak hanya dikenal sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang mampu bersaing.
“Dengan kolaborasi yang kuat, pesantren dapat memperluas pasar produknya dan bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” kata Badrus.
Dengan antusiasme yang tinggi dari pesantren dan pengunjung, expo ini menjadi landasan kuat bagi pesantren untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk unggulannya.
Kemandirian pesantren bukan lagi sekadar visi, tetapi kini menjadi kekuatan baru dalam membangun ekonomi bangsa.