Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perumda Pasar Jaya bangun Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. TPS ini nantinya mampu mengolah, 100 ton sampah perhari yang dihasilkan dari pasar terbedar di Jakarta untuk kemudian dijadikan bahan bakar.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, TPS Mandiri ini dibangun pada lahan seluas 3.800 meter persegi. Nantinya, ditempat ini akan mengolah sampah menjadi bahan bakar jumputan padat pengganti batu bara.

“Di Pasar Induk Kramat Jati menghasilkan 100 ton sampah per hari, ini akan diolah menjadi bahan bakar jumputan padat atau pengganti batu bara. Hasil olahan tersebut akan dibeli perusahaan listrik negara (PLN) untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).” kata Heru, seperti dikutip Holopis, Jumat (11/10).

Pembangunan TPS ini dinilai dapat mengurangi jumlah volume sampah Jakarta yang berakhir ke TPST Bantargebang, Bekasi. Selain itu, hasil penjualan bahan bakar jumputan padat jadi pemasukan Perumda Pasar Jaya.

“Co-firing itu mereka beli. PLN membeli hasil, berarti ada benefit untuk Pasar Jaya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara bertahap terus membenahi dalam rangka mengatasi sampah,” terang Heru.

Menurut Heru proses pengolahan di Pasar Induk Kramat Jati ini juga bisa menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM) dump truck yang mengangkut sampah ke TPST Bantargebang. Hal itu juga mempercepat penanganan, karena sampah yang sebelumnya harus menunggu terkumpul untuk diangkut ke truk dapat langsung diolah.

“Sekarang sampah (di Pasar Induk Kramat Jati) tidak perlu harus ditumpuk, pagi ada sampah langsung didorong ke TPS3R (tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle),” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto menyampaikan bahwa TPS Mandiri dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 3.800 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta. Untuk proyek sendiri diperkirakan menelan investasi sekitar Rp70 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov DKI Jakarta.

“Diharapkan pembangunan TPS 3R itu dapat diselesaikan pada awal bulan Juli 2025, dengan kapasitas sampah yang bisa diolah sebanyak 100 sampai 120 ton per hari,” ujarnya.

Agus memaparkan, perumda Pasar Jaya sendiri miliki 153 pasar dan setiap hari menghasilkan sampah sebanyak lebih kurang 500 ton per hari. Dengan adanya TPS Mandiri diharapkan bisa mengatasi sampah dari seluruh pasar yang ada. “Nanti kami akan memberdayakan masyarakat sekitar dalam penyerapan tenaga kerja dalam pengolahan sampah ini,” tuturnya.

Agus menambahkan, Pasar Jaya akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk penyerapan tenaga kerja dalam pengoperasian TPS 3R tersebut. Adapun sejumlah fasilitas lainnya yang disediakan di area bangunan pengolahan sampah mandiri yaitu mushola, posyandu, dan balai warga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar. 

“Di samping pembangunan fasilitas TPS 3R tersebut juga akan dibuat sumber resapan sebanyak 25 titik untuk mengantisipasi genangan air, dan saat ini sudah kita realisasikan 6 titik. Selain itu juga kita lakukan penghijauan di sekeliling bangunannya agar lebih sehat dan tertata rapi,” pungkas Agus.