JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo memberikan respon terkait dengan adanya seruan Habib Muhammad Rizieq bin Shihab (HRS) untuk memboikot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman.
“Hemat saya imbauan Rizieq tersebut sekadar menciptakan kegaduhan di dunia maya,” kata Karyono, Minggu (14/11).
Bagi Karyono, seruan Habib Rizieq tersebut tidak begitu besar dibanding sebelum ia kabur ke Arab Saudi karena kasus hukum yang sempat menjeratnya.
“Tapi hemat saya, pengaruh Rizieq tidak sekuat dulu sejak dia kabur ke Arab Saudi dan sekarang di penjara,” ujarnya.
Karyono mengatakan, pengaruhnya tidak signifikan lagi. Karena semakin banyak umat islam yang menilai sikap dan perjuangan Rizieq Shihab kental unsur politis.
“Selain itu, banyak umat yang tidak sependapat dengan cara perjuangan yang ditempuh Rizieq, yang tak jarang berdakwah dengan kata-kata kotor dan kasar serta cara perjuangan kekerasan seperti persekusi dan merusak,” tutupnya.
Perlu diketahui, salah satu kuasa hukum Habib Rizieq, Ichwan Tuankotta mengatakan bahwa memang benar apa yang terdapat di dalam flyer tentang seruan pemboikotan Irjen Pol Muhammad Fadil Imran dan Letjen TNI Dudung Abdurrachman adalah benar adanya.
Kata Ichwan, seruan itu disampaikan oleh tim kuasa hukum Habib Rizieq usai menjenguk klien mereka di Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri.
“Itu disampaikan (Habib Rizieq) saat kami tim kuasa hukum menjenguk beliau di Rutan Bareskrim Kamis minggu lalu,” kata Ichwan.
Boikot tersebut berkaitan dengan kekecewaan Habib Rizieq terhadap kasus tewasnya 6 (enam) orang pengawalnya di tragedi KM50 Jakarta – Cikampek tanggal 7 Desember 2020 silam.