HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ribuan masyarakat di berbagai dunia saat ini sedang melakukan aksi bela Palestina, mengingat Israel sudah nyaris setahun melakukan serangan mematikan di Palestina.
Di kota London, ribuan orang turut ke jalanan untuk membela masyarakat Palesina. Namun, seorang demonstaran yang tidak menyebutkan namanya mengatakan bahwa ia kecewa dengan Israel yang tidak pernah memerdulikan gerakan dunia internasional yang meminta mereka untuk menghentikan serangan.
“Sayangnya terlepas dari semua niat baik kami, pemerintah Israel tidak menghiraukannya, dan mereka terus melanjutkan kekejaman di Gaza,” kata seorang pengunjuk rasa di London, dikutip Holopis.com, Minggu (6/10).
Tak hanya memberikan kritik terhadap pemerintah Israel, mereka juga mengrikit pemerintah negara sendiri, yaitu Inggris, yang dinilai hanya berbasa-basi mendukung Palestina.
“Pemerintah kami, pemerintah Inggris, sayangnya hanya sekedar basa basi dan terus memasok senjata ke Israel,” lanjutnya.
Selain London, New York juga menjadi kota yang dipenuhi banyak masyarakat demi membela Palestina. Masyarakat New York mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.
“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York.
Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.
Sementara itu, ibu kota Inggris, London dipenuhi dengan 40.000 demonstran pro Palestina. Mereka menuntut Israel untuk menghentikan serangan yang membunuh banyak warga tak berdosa di Palestina.
Ribuan masyarakat lainnya juga berkumpul di Paris, Roma, Manila, dan Cape Town.
Awal Mula Kekerasan Israel di Palestina pada 7 Oktober 2023
Sebagai informasi tambahan, pertumbahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun. Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2028. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.
Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi