HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ibu Kimberly Ryder, Irvina Zainal, geram melihat kelakuan menantunya Edward Akbar.
Ia membahas terkait uang nafkah yang ia berikan kepada Kimberly Ryder terkait nominal yang diduga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Edo ini saya sudah datang dua kali. Kenapa kamu tidak datang, kamu mencari permusuhan atau mencari persaudaraan,” kata Irvina, dikutip Holopis.com (2/10).
Awalnya, Irvina mengatakan ia tidak mau mencari ribut dengan menantunya tersebut. Namun, ia geram melihat Edward yang tak menunjukkan tanggung jawab kepada kedua anaknya dengan Kimberly.
“Kita nggak mau cari ribut-ribut. Apalagi sekarang kamu ada anak dua, terus kamu tidak ada untuk menelpon, tidak ada tanggung jawab. Tapi ya sudah nggak apa-apa saya tidak memaksakan,” kata Irvina.
Ia lalu membongkar uang bulanan yang diberikan Edward kepada Kimberly Ryder. Menurutnya uang tersebut sama sekali tidak masuk akal dan terlalu sedikir. Sampai-sampai, Irivina menanyakan di mana otak berpikir Edward Akbar.
“Ya lu pikir deh, Rp2 juta sebulan hah? Cukup nggak kehidupan kalian. Ini Rp2 juta untuk anak dua, pembantu, listrik, air, transport, servis mobil, itu anak gue loh,” kata Irvina.
“Di mana otak lo?,” lanjutnya.
Kimberly Ryder Sudah Disiksa Sejak Tahun 2009
Irvina mengatakan Edward Akbar seharusnya bersyukur karena Kimberly Ryder menyayanginya. Apalagi menurut Irvina, jika ia tahun Kimberly sudah tersiksa sejak tahun 2019, saat itu juga ia akan mendorong anaknya untuk bercerai.
“Mustinya lo bersyukur, anak gue mencintai kamu dia dari tahun 2019 aja udah disiksa. Itu saya nggak tahu loh. Kalau saya tahu 2019 sudah saya cut, divorce. Tapi anak saya menerima dengan kesabaran, membantu kendala kehidupan, keuangan,” katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kimberly Ryder sempat mengunggah momen sedih saat ia melihat anak-anaknya harus menunggu bajaj sebagai alat transportasi. Padahal mereka seharusnya memiliki mobil.
“Anak-anak baru selesai les, maghrib-maghrib nunggu pinggir jalan buat jemputan, padahal ada mobil tapi nggak tau di mana,” kata Kimberly dua bulan yang lalu.
Kimberly pun mengaku ingin menangis melihat kondisi kedua anaknya yang terpaksa harus menunggu di pinggir jalan.
Ia sampai ingin menangis, apalagi melihat kondisi anak perempuannya yang sedang mengantuk ketika sedang menunggu bajaj.