HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel baru saja membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah hanya setelah 3 bulan mereka membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Aksi Israel ini kemudian mengundang banyak komentar, terutama dari musuh-musuh Israel.
Para musuh-musuh Israel ini bersumpah akan balas dendam dendam kepada Israel. Bahkan beberapa negara telah memberikan peringatan terkait potensi dampak yang akan terjadi akibat pembunuhan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa kematian Nasrallah tak akan menghentikan pekerjaannya.
“Tujuan sucinya akan terwujud dalam pembebasan Quds (Yerusalem), Insya Allah,” demikian disampaikan Jubir Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dikutip Holopis.com, Minggu (29/8).
Sementara itu Rusia juga mengutuk pembunuhan Nasrallah oleh Israel. Mereka mendesak Israel untuk menghentikan serangan militer mereka di Lebanon.
“Kami mengutuk pembunuhan politik yang dilakukan Israel, serta meminta untuk menghentikan aksi militer,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kemudian Presidan Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan kritikan yang sangat keras kepada Israel, meskipun tidak menyebutkan nama Nazrallah secara jelas.
Inggris di sisi lain mengambil posisi yang cukup ekstrim melawan Israel. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mnegatakan bahwa ia sudah berbicara dengan PM Lebanon Najib Mikati, dan setuju bahwa gencatan senjata harus dilakukan.
“Saya sudah berbicara dengan PM Lebanon @Najib_Mikati dan kami setuju bahwa gencatan senjata harus dilakukan untuk menghentikan pertumpahan darah. Sebuah solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas masyarakat Israel dan Lebanon,” tulis David Lammy di akun X nya @DavidLammy.
Amerika Serikat Dukung Kematian Nasrallah
Berbeda dengan negara-negara barat lainnya seperti Inggris, Prancis, Jerman, dll, Amerika Serikat justru memberikan komentar positif pasca dibunuhnya Nasrallah. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa kematian Nasrallah adalah sebuah keadilan.
“Sebuah keadilan untuk banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan Lebanon,” kata Joe Biden.