HOLOPIS.COM, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut dapat menjadi program yang berdampak besar dalam meningkatkan perputaran ekonomi daerah. Sebab program ini disebut mampu menyerap jutaan tenaga kerja.
Burhanuddin Abdullah yang merupakan salah satu Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjelaskan, bahwa program yang menjadi unggulan pemerintahan baru nantinya akan turut melibatkan kalangan ibu-ibu di daerah untuk dapur program MBG.
Dia bilang, untuk satu dapur MBG saja dibutuhkan paling tidak 55 orang untuk memproduksi 3.000 porsi makanan. Jika di seluruh wilayah Indonesia ada 40.000 dapur MBG, maka serapan tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 2,2 juta orang.
“Di Sukabumi kita punya pilot project-nya, jadi banyak sekali. Bayangkan kebutuhan sekitar 40.000 dapur yang akan menyerap 40.000 x 55 orang ibu-ibu yang masak di dapur tersebut,” kata Burhanuddin dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (26/9).
Selain itu, dapur-dapur tersebut juga wajib menggunakan bahan baku yang berasal dari usaha lokal. Langkah inilah yang disebut Burhanuddin dapat memutar perekonomian daerah.
“Kita ingin memberi makan gratis kepada hampir sepertiga rakyat Indonesia. Sepertiga yang akan mengisi masa depan kita. Ada 44 juta anak sekolah, 5 juta anak pesantren, 30 juta balita, 45 juta ibu hamil dan itu jumlahnya 80 sekian juta,” ujarnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengungkapkan, bahwa program tersebut akan dijalankan secara bertahap untuk menciptakan bibit unggul calon pemimpin bangsa yang dapat membangun Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
“Kita upayakan secara bertahap untuk bisa diberikan makanan bergizi agar mereka bisa menjadi generasi yang kuat, generasi yang cerdas, generasi yang bisa membangun Indonesia di masa depan,” tuturnya.
Burhanuddin juga mengungkap, saat ini sudah ada berbagai percobaan untuk program MBG yang telah dilakukan. Dari percobaan tersebut, muncul indikasi yang baik dari anak sekolah yang menjadi target.
“Sebelum pilot project itu dimulai kita hitung dulu berat badan anak itu, kita ukur tinggi badannya, kita lihat kebiasaan sekolahnya, banyak bolosnya berapa hari dan sebagainya. Setelah dikasih makan kita lihat attendance mereka meningkat, kesehatan juga mereka meningkat itu satu sisi, gizinya baik,” pungkasnya.