HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Burhanuddin Abdullah menyampaikan, bahwa pada pemerintahan mendatang akan mengedepankan peran sektor swasta dalam perekonomian nasional.
Dia mengungkapkan, peran swasta terhadap produk domestik bruto (PDB) terbilang cukup besar, dimana sektor swasta ini berkontribusi paling besar, yakni mencapai 80 persen.
Dia menyebut, porsi ini jauh lebih besar jika dibanding dengan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hanya berkontribusi sebesar 6 persen terhadap PDB. Sedangkan pemerintah sendiri hanya 3 persen terhadap PDB, dan pemerintah daerah hanya 2 persen terhadap PDB.
“Karena itulah maka, di pemerintahan era Presiden Terpilih pak Prabowo yang akan datang, peran swasta akan lebih dikedepankan,” ujar Burhanuddin dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (26/9).
Dia menegaskan, pengeluaran pemerintah masih sekitar 14,4 persen terhadap PDB, sehingga peningkatan yang signifikan dalam belanja pemerintah sekalipun tidak akan cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target, yakni 8 persen PDB.
Maka itu, peran pemerintah lebih banyak diperlukan untuk menghasilkan kebijakan yang mendorong terciptanya iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terarah. Tanpa peran swasta, kata dia, pemerintah tidak akan mungkin dapat mencapai target tersebut.
“Sinergi pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk pembangunan ekonomi,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Burhanuddin juga bernostalgia tentang kondisi masa lalu. Dia mengatakan, jika merunut ke belakang, Indonesia pernah merasakan pertumbuhan ekonomi 8 persen sebanyak lima kali di era pemerintahan orde baru. Padahal saat itu teknologi dan manusia seadanya.
“Sekarang manusia ada bonus demografi, pintar-pintar, dengan teknologi canggih sangat maju. Lebih bisa lagi untuk tumbuh 8 persen, apalagi dengan pemimpinnya presiden yang akan datang ini,” ujar Burhanuddin.