HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Abu Rusydan mengatakan bahwa saat ini fokus para mantan anggota Jamaah Islamiyah adalah bagaimana membantu negara untuk menjelaskan dan memberikan kepastian kepada dunia, bahwa mereka benar-benar bubar.

“Jadi fokus kita bagaimana agar negara kita bisa meyakinkan dunia bahwa kita benar-benar komitmen untuk membubarkan diri sejak tanggal 30 Juni 2024 itu,” kata Abu Rusydan dalam Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) yang ke-35 di Hotel Cititel, Pekanbaru, Riau, Kamis (26/9) seperti dikutip Holopis.com.

Apalagi kata dia, sampai dengan saat ini kabar pembubaran Jamaah Islamiyah menjadi perhatian serius oleh negara-negara di dunia. Sehingga pemerintah Indonesia khususnya melalui Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT Mabes Polri), agar mereka benar-benar bisa meyakinkan kepada negara-negara lain tentang kebenaran kabar tersebut.

Lebih lanjut, Abu Rusydan yang mengikuti forum melalui live streaming dari Rutan Polda Metro Jaya (PMJ) tersebut pun menyampaikan, bahwa sosialisasi pembubaran JI ke seluruh penjuru Indonesia ini penting. Salah satunya adalah untuk menangkap ide dan masukan dari para eks Jamaah Islamiyah yang telah dibebaskan baiatnya agar bisa berkembang lebih besar lagi demi kebaikan bangsa dan negara.

“30 Juni 2024, kita mulai mensosialisasikan kepada masyarakat Indonesia tentang pemikiran-pemikiran kita. Yang penting saat ini adalah pembubaran JI dan kita kembali ke pangkuan NKRI,” ujarnya.

Kontribusi apa yang bisa dilakukan para eks Jamaah Islamiyah tersebut, ia menyampaikan bahwa selama ini JI sudah memiliki banyak perangkat yang bisa digunakan untuk merealisasikan pemikiran tersebut. Mulai dari lembaga pendidikan, maupun basis ekonomi keumatan.

Hal ini sekaligus dijelaskan bahwa memang ada target nama organisasi baru pengganti Jamaah Islamiyah pasca pembubaran ini. Hal itu akan dibicarakan nanti setelah dirinya bebas dari penjara tahun 2025 mendatang.

“Lalu kontribusi kita kepada NKRI dan masa depan Indonesia, justru ini kita adakan diskusi ini, saya harus bertanya kepada kalian. Anda harus memberikan masukan kepada majelis kita ini apa kontribusi konkret kepada bangsa dan negara NKRI, di mana selama ini kita dianggap bukan hanya oposisi tapi sebagai pemberontak,” tuturnya.