HOLOPIS.COM, JAKARTA – World Cleanup Day Indonesia kembali menggalakkan aksi bersih-bersih serentak di 38 provinsi, sampai ke wilayah kabupaten dan kecamatan mulai tanggal 1-30 September 2024.
Aksi ini merupakan salah satu wujud kepedulian WCD terhadap permasalahan sampah di Indonesia. Dengan harapan dapat mempercepat visi Indonesia Bersih dan Bebas Sampah di tahun 2025.
Leader World Cleanup Day Indonesia, Andy Bahari mengatakan untuk mewujudkan visi Indonesia bersih dan bebas dari sampah memerlukan waktu yang tentunya tidak sebentar. Di sisi lain, kerja sama dan kolaborasi antara masyarakat dan pemangku kebijakan yang dalam hal ini pemerintah juga sangat dibutuhkan.
“Pemangku kebijakan harus bisa bersinergi jalan bersama untuk berkolaborasi melakukan perubahan, dan itu tidak instan. Butuh waktu minimum 10 sampai 15 tahun itu baru mulai kelihatan hasilnya dengan infrastruktur yang mendukung, masyarakat sudah mulai sadar dengan masalah sampah,” ujar Andy dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (23/9).
Adapun di tahun ini, tim WCD nasional bersama dengan 679 relawan menyelenggarakan acara puncak World Cleanup Day pada hari Minggu (22/9) kemarin, dengan agenda parade kampanye dari area exit MRT Dukuh Atas menuju Tugu Sepeda, sambari menyuarakan isu sampah yang terjadi di Indonesia.
Kemudian, ada pula kampanye pilah sampah plastik yang melibatkan masyarakat sekitar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemilahan sampah melalui permainan yang menarik.
Selain itu, terdapat kegiatan drop off sampah terpilah dimana masyarakat membawa sampah dari rumah masing-masing yang kemudian menaruh sampah sesuai dengan jenis kategori sampah yang telah disediakan pihak WCD, hingga berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 87,945 kilogram.
Lalu, talkshow bersama Luna Maya dan Luckmi Purwandari yang membahas tentang pentingnya kesadaran masyarakat soal isu sampah yang terjadi di Indonesia.
Dalam talkshow tersebut, Luna Maya yang merupakan seorang selebritas sekaligus pemerhati lingkungan mengungkapkan, bahwa sampah merupakan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah.
“Pemerintah misalkan sudah turun langsung untuk melakukan banyak perubahan, tetapi jika masyarakat tidak mendukung kebijakan pemerintah, ya percuma. Kita adalah pelaku yang menentukan sampah-sampah ini nanti kemana,” ujar Luna.
“Jadi, peranan paling penting ada dua sisi juga pemerintah untuk regulasi dan masyarakat untuk pelakunya nanti. Jadi, ini butuh kesadaran untuk kedua belah pihak, yaa.” sambungnya.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK), Luckmi Purwandari menambahkan tentang pentingnya kesadaran terhadap sampah.
“Menurut saya yang paling utama sadar dulu gitu, kalau tidak sadar gimana mau peduli gitu. Peduli terus wujudnya apa gitu dengan aksi nyata. Itu bisa mulai dari rumah dan kalau masih usia sekolah ya di sekolah,” tambahnya.
Melalui rangkaian kegiatan yang menarik, WCD Indonesia mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran lebih terhadap isu lingkungan terutama sampah. Dengan kesadaran tersebut, diharapkan masyarakat mampu memilah dan mengolah sampah masing-masing untuk menciptakan Indonesia yang bebas dan bersih dari sampah.