HOLOPIS.COM, JAKARTA – Insiden penembakan di sekolah kembali terjadi lagi di Amerika Serikat. Kali ini seorang murid dari Georgia High School melakukan penembakkan dan menewaskan dua orang murid dan dua orang guru. Sementara itu 9 orang lainnya mengalami luka-luka.
Presiden AS Joe Biden merasa sangat terpukul dengan insiden yang tak juga usai di negaranya tersebut. Ia dan istri, Jill Biden, merasa sangat terpukul atas kematian mereka yang tak berdosa karena kekerasan senjata di AS.
“Apa yang harusnya menjadi momen menyenangkan kembali ke sekolah di Winder Georgia menjadi pengingat menyeramkan bahwa kekerasan senjata terus berlanjut di komunitas kita,” kata Joe Biden dalam pernyataan resminya, dikutip Holopis.com, Kamis (5/9).
Joe Biden sangat menyayangkan bahwa murid-murid di AS harus latihan melindungi diri jika ada penembakan. Ia pun merasa bahwa itu hal yang sangat tidak normal.
Joe Biden mengatakan bahwa mengakhiri epidemi kekerasan senjata di AS adalah sebuah tujuan yang personal untuknya. Karena itu lah ia menandatangani the Bipartisan Safer Communities Act.
Peraturan itu ia mengklaim sangat berartu untuk mengamankan kekerasan senjata di AS.
Biden juga menyalahkan Partai Republik yang sangat lamban menangani kasus kekerasan senjata di AS. Ia menilai bahwa saat ini mereka harus mengatakan sudah ‘cukup!’.
Tersangka Langsung Ditahan
Tersangka yang bernama Colt Gray pun langsung ditangkap dan ditahan oleh petugas di lokasi kejadian.
“Tersangka yang diidentifikasi sebagai Colt Gray (14) seorang siswa di sekolah tersebut. Telah ditahan dan akan didakwa serta diadili sebagai orang dewasa,” kata Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey.
Pihak berwajib langsung memberikan respons yang cepat ketika mereka mendapatkan kabar adanya penembakan di sekolah pada pukul 10.20 pagi hari Rabu, waktu setempat.
Murid bersenjata tersebut langsung dihadang oleh wakil di sekolah, langsung bersungkur ke tanah dan menyerah.