HOLOPIS.COM, KARAWANG – Nama Gentza Haydar Arskha Mahendra tengah mencuat sebagai bintang masa depan sepak bola Karawang. Putra dari pengacara terkenal Hendra Supriatna ini menunjukkan performa gemilang sebagai bek tangguh di tim Bina Patra Fantasista Akademi Karawang.

Sebagai siswa kelas empat SD Abata, Gentza tampil luar biasa di lapangan, kokoh menjaga pertahanan timnya. Aksi-aksi cemerlangnya mengingatkan publik pada kegigihan sang ayah dalam membela kliennya di meja hijau. Dikenal dengan julukan GHAM, Gentza tak hanya menjadi benteng pertahanan, tetapi juga kunci kesuksesan timnya.

Pengamat sepak bola lokal, Ferry Dharmawan, memuji penampilan Gentza. Ia menyatakan bahwa Gentza berpotensi menjadi bintang baru sepak bola Karawang.

“Permainannya sangat memukau dan berperan besar dalam kemenangan timnya,” ujar Ferry kepada Holopis.com, Selasa (3/9).

Perjalanan Gentza bersama timnya di Bupati Cup 2024 memang sangat impresif. Mereka melaju dari babak penyisihan dengan sempurna, mencatat kemenangan telak 7-0 melawan Bintang GWR dan 5-0 melawan Barka FC.

Dalam perebutan posisi ketiga, Gentza dan rekan-rekannya memenangkan pertandingan dramatis melalui adu penalti melawan Parmu FC, memastikan posisi ketiga di turnamen tersebut.

“Ini adalah hasil kerja keras tim. Semoga di event berikutnya kita bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” ungkap Coach Dwi M Teguh, pelatih Bina Patra Fantasista Akademi.

Ketua Yayasan Bina Fantasista Bersinergi, Dede Mahpudin, juga mengungkapkan kebanggaannya.

“Saya sangat bahagia dan bangga dengan kerja keras anak-anak. Alhamdulillah, kita bisa finis di posisi ketiga. Terima kasih kepada semua pelatih, pengurus, dan para orang tua yang selalu mendukung. Ke depan, kita harus konsisten dan berusaha lebih baik lagi,” ujarnya.

Setelah sukses di Bupati Cup 2024, tim U-10 Bina Patra Fantasista Akademi akan melanjutkan laga uji coba Tropeo melawan tim Jakarta Japan Club (JJC) dan Farmel pada 8 September 2024 di Senayan, Jakarta.

Seperti ayahnya yang tangguh di meja hijau, Gentza siap mengukir prestasi di lapangan hijau, membuktikan bahwa pepatah “like father, like son” memang berlaku dalam arti yang sangat positif.