JAKARTA, HOLOPIS.COM – Satuan Tugas Covid-19 mengakui bahwa mereka memberikan diskresi atau pengecualian kepada Presiden Jokowi dan sejumlah menteri yang ikut dalam rombongan kunjungan kenegaraan ke luar negeri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito sendiri membenarkan bahwa Jokowi akan melaksanakan karantina mandiri.
“Kami, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memberikan diskresi kepada pejabat setingkat menteri ke atas untuk melaksanakan karantina mandiri,” kata Ganip, Jumat (5/11).
Ganip kemudian beralasan, dengan kewajiban tes PCR setibanya di tempat karantina, wajib menggunakan masker dan menghindari kegiatan tatap muka, serta melakukan tes PCR di hari ketiga, dianggap cukup dengan isolasi mandiri.
Mengenai lamanya karantina, Ganip mengatakan bahwa sesuai Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka pelaku perjalanan internasional yang sudah menerima vaksin dosis lengkap diwajibkan melaksanakan karantina selama 3 x 24 jam.
“Kita ketahui bahwa Bapak Presiden sudah menerima vaksin dosis lengkap, sehingga karantina yang dijalankan selama 3 x 24 jam. Setelah menjalani karantina selama tiga hari dan mendapatkan hasil negatif di kedua tes PCR, Bapak Presiden bisa beraktivitas kembali,” tukasnya.
Jokowi sendiri diketahui tiba tepat pukul 08.30 WIB, di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (05/11) pagi.
Dalam kedatangannya, Kepala Sekeretariat Presiden Heru Budi Hartono mengklaim bahwa Jokowi tidak dijemput oleh para pejabat di dalam negeri
Heru beralasan bahwa sesuai aturan yang berlaku bahwa setiap warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari perjalanan luar negeri diwajibkan menjalani karantina.
“Oleh karenanya, Bapak Presiden meminta kepada kami agar tidak perlu ada penjemputan, karena setibanya di tanah air, Bapak Presiden akan langsung melaksanakan karantina mandiri di Istana Kepresidenan Bogor dengan perangkat melekat,” kata Heru.
Selain itu, selama menjalani karantina, kata Heru, Presiden akan tinggal terpisah dari keluarganya yang ada di Wisma Bayurini sesuai dengan prosedur tempat karantina.