Sabtu, 18 Januari 2025
Holopis.comNewsPolhukamMahfud MD Nilai Prabowo Sosok Presiden Tak Bisa Diintervensi : Itu Sikap...

Mahfud MD Nilai Prabowo Sosok Presiden Tak Bisa Diintervensi : Itu Sikap yang Bagus

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pakar hukum tata negara dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Mahfud MD menyoroti pidato Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kongres PAN VI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pidato Prabowo, kata Mahfud, dinilai sudah menyatakan sikap tegas bahwa dirinya adalah Presiden pilihan rakyat yang wajib menuruti kehendak rakyat. Secara terang benderang, Mahfud menilai Prabowo menegaskan dirinya independen dan tak bisa diintervensi.

“Itu kan jelas itu sikap pak, saya kira secara halus itu isyarat. Beliau bilang, saya sampai sekarang tidak dititipi siapa pun, oleh Pak Jokowi. Tetapi bagi saya itu artinya pesan, oleh sebab itu kamu jangan coba-coba nitip, saya ini presiden pilihan rakyat. Itu sikap yang bagus,” kata Mahfud dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official, dilihat Kamis (29/8) seperti dikutip Holopis.com.

Mahfud MD juga mengatakan bahwa Prabowo dalam pidatonya bahkan turut meminta intel tidak digunakan untuk memata-matai rakyat. Sebelumnya, Prabowo menegaskan, tidak ada intervensi sedikit pun untuk siapa yang mesti dipilih di Pilkada 2024.

“Siapapun yang dipilih tidak ada masalah, tidak ada intervensi, saya jamin itu tidak ada,” kata Prabowo saat Kongres PAN VI, Sabtu (24/8).

Prabowo bahkan memastikan tak ada sedikit pun intervensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya, dia meminta semua pihak jangan mau diadudomba.

“Pak Jokowi saya jamin tidak ada nitip, Pak Jokowi tidak pernah nitip-nitip. Saudara-saudara kita tidak mau dibodohi lagi, diadudomba lagi, dihasut, kita mau sejuk, masa depan kalian gemilang masa depan bangsa Indonesia gemilang tapi tetap waspada,” pesannya.

Prabowo juga meminta agar intel digunakan untuk bangsa, bukan untuk lawan politik.

“Jangan pakai alat-alat, cara-cara yang dulu-dulu. Adu domba, ngintal ngintelin orang. Intel tuh untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik,” imbaunya.

Kembali ke Mahfud, mantan ketua MK ini menilai, sampai saat ini rekayasa-rekayasa untuk membegal demokrasi di Indonesia, terus berlangsung, namun sementara ini berhasil diselamatkan.

Mahfud menceritakan dugaan kuat upaya pembegalan demokrasi sejak sebelum Pilpres 2024. Rangkaian upaya itu akhirnya memuncak sepekan terakhir.

“Rakyat sudah sampai di leher, sehingga demo kemarin tidak bisa dibendung. Sementara ini selamat. Artinya situasi ini harus dijaga. Kita, rakyat, akan melawan kesewenang-wenangan yang melanggar konstitusi. Soal Pilkada, siapa yang mau menang silakan saja, yang penting prosesnya demokratis,” tegas mantan Menteri Pertahanan itu.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral