JAKARTA, HOLOPIS.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani Heryawan angkat bicara soal harga tes PCR Covid-19 yang kerap berubah-ubah. Awalnya harga tes PCR dipatok sampai jutaan rupiah dan kini harganya Rp 300 ribu.

Netty meminta pemerintah menjelaskan mengapa harga tes PCR dari jutaan rupiah ternyata bisa dibanderol cuma ratusan ribu. Karena saat ini beredar dugaan adanya permainan dalam pengaturan harga tes PCR tersebut.

“Saya justru meminta kepada pemerintah untuk membuktikan apa yang tengah beredar di tengah masyarakat dan menjadi asumsi publik. Bahkan mereka sempat membuat petisi yang ditandatangani puluhan ribu masyarakat itu menggambarkan ingin meminta jawaban yang transparan dari pemerintah,” kata Netty dalam talkshow RuangTamu Holopis Channel dengan tema ‘Siapkah Indonesia Menghadapi Gelombang 3 Covid-19?’, Selasa (2/11)

Netty pun mengingatkan jangan sampai ada motif bisnis atau motif ekonomi dalam menetapkan harga tes PCR tersebut. Karena seharusnya pemerintah fokus untuk mengatasi pandemi Covid-19 agar rakyat tidak terpapar.

“Justru kita menunggu itikad baik pemerintah. Saya ingin menanyakan kepada pemerintah kalau memang beritikad baik untuk melindungi warga, melindungi masyarakat dengan meminta masyarakat berhati-hati (jangan terpapar Covid-19) ya itikad baik pemerintah itu sekarang buktikan bahwa betul-betul untuk rakyat,” ujarnya.

Dikatakan Netty, polemik harga tes PCR yang berubah-ubah saat ini tak jauh berbeda dengan polemik vaksin berbayar. Menurutya pemerintah harus terbuka dengan hitungan-hitungan dalam menetapkan harga tes PCR tersebut.

“Kalau katakanlah memang ada komponen-komponen yang harus dihitung ya sampaikanlah itu secara terbuka dan itungannya rasional. karena di rapat Komisi pun kita menanyakan secara pribadi sebenarnya vaksin itu berapa sih costnya? Jadi jangan sampai jadi polemik di masyarakat. Waktu itu juga sempat ada isu vaksin berbayar, ini juga analogi yang sama dengan PCR kenapa dalam hitungan hari berubah,” pungkasnya.