JAKARTA, HOLOPIS.COM Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani menilai bahwa tantangan berat pemerintah jika ingin sukses menanggulangi pandemi adalah dengan meningkatkan level kepercayaan publik kepada mereka.

“Hari ini pemerintah memerlukan trust level yang tinggi dari masyarakat dalam penanganan pandemi ini,” kata Netty dalam talkshow RuangTamu Holopis Channel dengan tema ‘Siapkah Indonesia Menghadapi Gelombang 3 Covid-19?’, Selasa (2/11).

Kata istri Ahmad Heryawan itu, bahwa pemerintah harus semaksimal mungkin merampingkan gap antara masyarakat dengan pemerintah dalam segala kebijakan dan regulasinya. Karena dengan kebijakan yang baik dan tepat, maka kepercayaan masyarakat pun akan semakin tinggi.

“Tugas pemerintah ini adalah mendekatkan gap antara harapan masyarakat dengan kinerja pemerintah,” tegasnya.

Jika kebijakan dan regulasi pemerintah selenco dan terkesan tidak konsisten, Netty mengingatkan justru akan membuat gap kepercayaan publik pun akan semakin menjauh.

“Masalahnya hari ini kinerja pemerintah diwarnai banyak aspek, yang sangat mencuat adalah banyak moral hazarad dalam implementasi kebijakan, regulasi atau penanganan pandemi ini. Ini yang membuat pandemi ini menjadi bertambah berat dalam tanda kutip karena infodemik, hoaks dan fragmentasi di tengah masyarakat,” tuturnya.

Legislator dari Faksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengharapkan pemerintah bisa memperbaiki komunikasi publik termasuk kebijakan atau regulasi yang dikeluarkan. Perlu ada kajian yag lebih matang dan melibatkan peran serta semua stakeholder terkait agar saat dalam tahap implementasi tidak menimbulkan gejolak yang tidak perlu.

“Dengan cara seperti ini kita harapakan menjadi masyarakat patuh, yang disiplin dan mampu berkolaborasi dengan kebijakan yang dipilih oleh pemerintah,” tandasnya.

Karena menurut Netty, kunci kesuksesan dalam penanggulangan pandemi tidak hanya sekedar dari tangan pemerintah saja, akan tetapi ada peran aktif dari kalangan masyarakat.

“Karena saya dan kita semua yakin, salah satu kunci penanganan pandemi ini bukan di titik hilir saja, tapi di titik hulu bagaimana masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan dan bahu-membahu bisa membangun skema kolaborasi dengan semua komponen,” pungkasnya.