Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim telah mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk persiapan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Luhut mengungkapkan bahwa perintah tersebut adalah agar dirinya terus menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto setelah menjabat sebagai presiden. Luhut pun menyanggupi permintaan Jokowi dan akan memberikan dukungan data yang diperlukan saat masa transisi pemerintahan.

“Presiden Jokowi selalu ingatkan ‘Pak Luhut sama Mas Prabowo tetap komunikasi ya’, ‘Baik Pak Presiden’ kita share data-data kami, kalau beliau perlu kita dipanggil,” kata Luhut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (6/8).

Luhut kemudian menjelaskan maksud dari arahan itu adalah untuk memuluskan proses transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo. Bahkan, Luhut kemudian mengungkapkan bahwa Prabowo akan melantik para pembantunya beberapa hari usai pelantikan.

“Tujuannya apa? untuk kebaikan, kepentingan. Jadi dengan begitu Pak Presiden terpilih, dia bisa cepat, dan kemarin dia bilang, ‘Aku dilantik tanggal 20, 21 aku umumkan kabinet itu aku lantik, terus sidang kabinet 23’,” ujarnya.

Luhut menjanjikan bahwa dirinya akan terus mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Mantan Kepala KSP itu optimistis pada pemerintah selanjutnya akan berjalan dengan lancar.

“Begitu sudah sistematiknya beliau melakukan, membuat programnya. Jadi saya bilang, ‘Nanti kami siapin, Pak, ini semua. Nanti kami koordinasikan dengan timnya Bapak’, ya (pemerintahan) dia bisa jalan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Luhut kemudian mengajak semua pihak mendukung pemerintahan mendatang agar lebih baik ketimbang proses transisi pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi.

“Jadi saya ingin sampaikan kepada kita semua, ayo kita dukung pemerintahan yang akan datang. Ya tentu tidak sempurna, tapi saya optimistis karena saya punya pembanding waktu saya dulu Kepala Staf Presiden 2014 dengan sekarang ini,” tegasnya.

“Saya melihat bahwa I am very optimistic bahwa the next administration itu akan bisa jalan lebih cepat,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Luhut Binsar Pandjaitan membandingkan proses transisi pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan Presiden terdahulu, Susilo Bambang Yudhoyono.

Luhut Binsar mengungkapkan bahwa pada saat diirnya menjabat sebagai Kepala Staf Presiden di awal Jokowi menjabat sebagai presiden, proses sinkronisasi tidak berjalan.

“Saya kan Kepala Staf Presiden waktu zamannya Pak Jokowi, tahun 2014. Kita nggak tahu mau mulai dari mana. Nggak ada hand over sama sekali dari previous administration,” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam pernyataannya pada Selasa (6/8).

Luhut bahkan memastikan, saat itu pemerintahan Presiden Jokowi harus dimulai dari awal karena tidak adanya proses transisi yang dipersiapkan SBY pada saat itu.

“Not at all, zero. Saya Kepala Staf Presiden. Jadi saya bersaksi itu,” ucapnya.