Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024

Turki-Israel Memanas Buntut Tewasnya Ismail Haniyeh

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hubungan diplomatik antara Turki dan Israel dikabarkan semakin memanas menyusul tewasnya pemimpin politik Hamas Palestina, ismail Haniyeh.

Sebelumnya diketahui, Ismail Haniyeh dikabarkan tewas dalam sebuah serangan yang diduga didalangi oleh Israel. Kabar itu menyentuh kalbu penduduk Palestina, termasuk juga Turki yang memang dikenal punya hubungan baik dengan Hamas.

Turki sendiri memang memiliki pandangan yang berbeda dengan negara sekutu Amerika Serikat (Israel-Uni Eropa, dll), dimana Turki menganggap bahwa Hamas adalah sebuah organisasi ‘gerakan pembebasan’. Sementara Amerika Serikat cs menilai Hamas merupakan ‘organisasi teroris’.

Menariknya, Turki memainkan politik yang bebas, dimana mereka juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sekali pun sempat diterpa berbagai ancaman dari beberapa negara Islam dalam kesepakatan awalnya.

Turki pun tentu seperti kita ketahui, termasuk dalam salah satu negara NATO, yang pastinya berhubungan langsung dengan Amerika Serikat.

Hubungan diplomatik Turki dan Israel pun sejatinya menguntungkan kedua negara, namun memanas seiring berjalannya waktu. Kini, semakin panas pula menyusul tewasnya pimpinan Hamas.

Menyusul tewasnya Ismail Haniyeh, Kementerian Luar Negeri Turki pun turut melontarkan kritik keras menyikapi hal tersebut.

“Sekali lagi, pemerintahan Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian,” ungkap Kemlu Turki.

“Jika masyarakat Internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kita akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar,” imbuhnya.

Terkait hal itu juga, Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv pun turut mengibarkan bendera setengah tiang, yang merupakan simbol berkabung sebuah negara.

Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan menjelang pemakaman Ismail Haniyeh di Doha, Qatar.

Israel pun ikut buka suara menanggapi bendera setengah tiang yang dikibarkan Turki di negaranya sendiri.

“Israel tidak akan menerima ekspresi partisipasi dalam berkabung untuk seorang pembunuh seperti Ismail Haniyeh,” ungkap Menteri Luar Negeri, Katz, seperti dikutip Holopis.com.

“Jika perwakilan kedutaan ingin berkabung, biarkan mereka pergi ke Turki dan berkabung bersama dengan pemimpin mereka, Erdogan, yang merangkul organisasi teroris Hamas dan mendukung aksi pembunuhan mereka,” imbuhnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Terungkap, Tersangka Penembakan Donald Trump Ternyata

Donald Trump kembali menjadi target percobaan pembunuhan dengan cara ditembak.

China Dilanda Topan Terbesar Sejak 75 Tahun Silam

Topan Bebinca yang sebelumnya udah diperkirakan akan menghampiri akhirnya tiba di Shanghai China dan membuat puluhan juta orang di pantai timur China yang padat penduduk berdiam diri di rumah.

China Siap-siap Hadapi Topan, Seberapa Berbahaya?

China saat ini sedang bersiap-siap menghadapi hujan lebat pada hari Minggu (15/9). Topan kuat saat ini diperkirakan sedang mendekati pesisir timur China yang berpenduduk padat.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru