Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizZulhas Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung Senilai Rp25,30 Miliar

Zulhas Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung Senilai Rp25,30 Miliar

HOLOPIS.COM, LAMPUNG – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan melepas ekspor produk turunan kelapa di Lampung Selatan, Lampung pada Sabtu (3/8).

Produk yang diekspor tersebut merupakan hasil produksi PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group) untuk periode Agustus 2024 senilai USD 1,50 juta atau setara Rp25,30 miliar. 

Dikatakan Zulhas (panggilan akrab Zulkifli Hasan -red), bahwa produk-produk tersebut akan dikirim ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania.

“Indonesia mempunyai potensi luar biasa untuk produk kelapa dan dapat dimaksimalkan lebih jauh lagi,” kata Zulhas dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com.

Menurutnya, jika dikelola lebih serius, Indonesia akan menjadi eksportir kelapa terbesar di dunia.

“Saya hari ini bahagia dan bangga karena akan melepas ekspor produk olahan kelapa ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania. Jika potensi ekspor kelapa dikelola lebih serius, ekspor kelapa Indonesia akan lebih besar lagi,” sambungnya.

Kemudian, Zulhas juga mengatakan bahwa Indonesia perlu memanfaatkan riset untuk memaksimalkan potensi komoditas-komoditas hortikulturanya. Beberapa komoditas yang ia maksud, antara lain, kelapa, cokelat, kopi, lada, dan cengkeh.

Ia mengatakan, melalui riset, akan dihasilkan bibit unggul. Setelah itu, dapat dibentuk klaster wilayah untuk memaksimalkan kualitas komoditas.

“Indonesia punya potensi besar untuk kelapa, coklat, kopi, lada, dan cengkeh. Komoditas-komoditas ini bisa menghasilkan devisa besar jika diurus dengan baik dan dibuat klaster,” terangnya.

“Oleh karena itu, nanti saya mengusulkan perlu ada lembaga riset yang menghasilkan bibit unggul dan dibagi klaster, misalnya Lampung yang cocok untuk kelapa,” tambah Zulhas.

Selanjutnya, politisi yang juga Ketua Umum DPP PAN (Partai Amanat Nasional) ini melanjutkan, bahwa bibit unggul hasil penelitian akan dibagikan kepada petani. Selain itu, petani mendapat pelatihan untuk mengelola kelapa agar lebih maksimal. 

“Selanjutnya, petani diberi pelatihan menanam, memetik, serta mengolah tanaman agar menghasilkan produk unggulan yang luar biasa,” terangnya. 

Zulkifli Hasan juga mengapresiasi PT Sari Segar Husada dan karyawan-karyawannya yang terus berupaya memajukan perekonomian, khususnya daerah Lampung.

“Kuncinya kerja sama, pemerintah bertugas membantu dan mendukung. Nantinya, pelaku usaha yang usahanya semakin maju akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dan membayar pajak lebih besar,” imbuh Zulkifli Hasan.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar ke-2 di dunia setelah Filipina. Total luas wilayah perkebunan kelapa Indonesia mencapai 3,3 juta hektare dengan kapasitas produksi yang mencapai 2,8 juta ton per tahun. 

Pada Januari – Mei 2024, ekspor produk kelapa Indonesia mencapai USD 564,38 juta. Nilai ini naik 4,45 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Negara-negara tujuan

ekspor utama ekspor produk kelapa Indonesia adalah Tiongkok dengan pangsa sebesar 17,62 persen, Malaysia (16,18 persen), Belanda (11,30 persen), Amerika Serikat (8,57 persen), serta Sri Lanka (6,50 persen). 

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).