Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizSri Mulyani Blak-blakan soal Biang Kerok PMI Manufaktur RI Anjlok

Sri Mulyani Blak-blakan soal Biang Kerok PMI Manufaktur RI Anjlok

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penyebab Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang anjlok ke level di bawah 50, atau tepatnya 49,3 pada Juli 2024.

Menurut Sri Mulyani, penurunan kinerja manufaktur ini memang utamanya disebabkan oleh penurunan permintaan, sehingga kinerja ekspor dari sektor manufaktur pun turut menurun.

Kendati begitu, Ani sapaan akrab Sri Mulyani belum bisa memastikan, apakah penurunan pemintaan tersebut dari sisi domestik atau ekspor luar negeri, karena saat ini masih dilakukan pendalaman.

“Kalau ini domestik terutama PMI manufaktur, itu terkait dengan apakah permintaan ini seasonal atau kompetensi barang-barang impor. Ini terutama barang-barang konsumsi. Kami akan lakukan investigasi demand side,” ujar Ani dalam sesi konferensi pers, Jumat (2/8) kemarin, seperti dikutip Holopis.com.

Sri Mulyani pun tidak menutup kemungkinan penurunan berasal dari pasar ekspor, seiring dengan adanya sejumlah negara tujuan ekspor yang mengalami pelemahan, seperti AS dan China.

Namun menurutnya, kinerja manufaktur Indonesia masih sedikit memiliki harapan dari India. Hanya saja, ekspor RI ke India tidak didominasi oleh barang-barang manufaktur.

“Kalau India itu bukan barang manufaktur, jadi ekspor kita bisa kuat tapi barang manufaktur. Yang diukur PMI cenderung manufaktur yang labor incentives traditional manufaktur seperti tekstil alas kaki,” kata Sri Mulyani.

“Jadi kita lihat dampaknya seluruh makro ekonomi tapi PMI yang capture demand side yang moderat itu harus kita lihat detail kemudian komponen indeks kepercayaan bisnis terhadap prospek produksi,” paparnya.

Meski demikian, ia menyatakan indeks kepercayaan bisnis masih tetap kuat sehingga para pelaku usaha tetap optimis penjualan dan produksi meningkat seiring penguatan perekonomian di berbagai negara mitra dagang.

“Ada suatu optimisme bahwa volume penjualan mereka produksinya akan meningkat seiring kondisi market yang tahun depan menguat. Itu memberikan harapan sehingga kita harapkan koreksi PMI ini sifatnya sementara,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.

Jreng! BI Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya atau BI-Rate untuk bulan September 2024 sebesar 25 basis poin, menjadi 6 persen.