Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini Olimpiade Paris 2024 tengah dihebohkan dengan isu transgender di cabang olahraga (cabor) tinju wanita. Komite Olimpiade Internasional (IOC) pun buka suara merespon hal tersebut.

Perlu diketahui bersama, isu transgender menyelimuti dua petinju wanita di Olimpiade Paris 2024, yakni Imane Khelif dari Al Jazair dan Lin Yu-ting dari Taiwan.

Baru-baru ini, Imane Khelif sukses mengandaskan perlawanan Angela Carini asal Italia di babak 16 besar tinju wanita Olimpiade Paris 2024. Di sisi lain, Lin Yu-ting akan main di fase pertama atas wakil Uzbekistan, Sitora Turdibekova.

Selepas laga, Carini berceloteh dan mengungkapkan bahwa dirinya belum pernah merasakan pukulan sesakit Imane Khelif.

“Saya tidak pernah merasakan sakitnya pukulan seperti itu sebelumnya. Saya wanita dewasa, ketikas saya merasa tidak bisa melanjutkan, itu bukan berarti menyerah, itu berarti memiliki harga diri untuk mengatakan cukup,” ungkap Carini.

Kedua petinju itu pun banyak mendapatkan kecaman yang seiring dengan isu bahwa keduanya disebut sebagai transgender.

Namun demikian, perlahan isu itu mulai terjawab, dimana laporan yang beredar di muka publik sebelumnya mengungkapkan bahwa memang Imane Khelif dan Lin Yu-ting berbeda dengan petinju wanita lainnya.

Imane Khelif dan Lin Yu-ting kabarnya memiliki kadar testosteron yang tinggi atau memiliki kromosom XY layaknya pria pada umumnya.

Terkait hal ini, IOC kemudian membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa Khelif dan Lin bukan lah seornag transgender.

“Kami telah melihat dalam laporan menyesatkan tentang dua atlet wanita yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024,” tulis pengumuman IOC, seperti dikutip Holopis.com.

“Keduanya telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun di kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA. Namun pada tahun 2023 kemarin, mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa proses hukum apa pun,” lanjutnya.

“Aturan kelayakan tidak boleh diubah selama kompetisi berlangsung, dan setiap perubahan aturan harus mengikuti proses yang sesuai dan harus didasarkan pada bukti ilmiah,” tutupnya.

Sebagai informasi, IBA sebelumnya sempat mendiskualifikasi Imane Khelif dan Lin Yu-ting dari Kejuaraan Tinju Dunia 2023 dengan alasan transgender tersebut.

Kini, dengan pernyataan IOC tersebut, maka Imane Khelif dan Lin Yu-ting akan tetap melanjutkan permainannya di Olimpiade Paris 2024.