HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pekan Menyusui Sedunia, yang dirayakan setiap tahun dari tanggal 1 hingga 7 Agustus, merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat menyusui dan pentingnya mendukung ibu menyusui di seluruh dunia.
Tema Pekan Menyusui Sedunia 2024 yakni “Menyusui: Kunci Pembangunan Berkelanjutan,” menyoroti peran penting yang dimainkan oleh menyusui dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan mempromosikan kesehatan, kesejahteraan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
Pentingnya Menyusui
Menyusui secara universal diakui sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi, yang menawarkan banyak manfaat bagi bayi dan ibu.
- Manfaat Kesehatan bagi Bayi:
ASI menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, mengurangi risiko kondisi seperti diare, infeksi pernapasan, dan alergi. Menyusui juga dikaitkan dengan peningkatan perkembangan kognitif dan penurunan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas dan diabetes.
- Manfaat Kesehatan bagi Ibu:
Bagi ibu, menyusui membantu pemulihan pascapersalinan, membantu menurunkan berat badan pascapersalinan, dan mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium. Menyusui juga menumbuhkan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak, yang sangat penting bagi perkembangan emosional dan psikologis bayi.
- Manfaat Ekonomi dan Lingkungan:
Menyusui adalah cara yang hemat biaya untuk memberi makan bayi, menghilangkan kebutuhan akan susu formula yang mahal, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan dengan menurunkan kejadian penyakit. Secara lingkungan, menyusui berkelanjutan, tidak menghasilkan limbah atau polusi dibandingkan dengan produksi susu formula, yang melibatkan pengemasan dan transportasi yang signifikan.
Tantangan dan Hambatan dalam Menyusui
Terlepas dari manfaatnya, banyak ibu menghadapi tantangan yang mencegah mereka untuk menyusui. Ini termasuk:
- Kurangnya Dukungan:
Banyak ibu baru tidak menerima dukungan yang memadai dari profesional perawatan kesehatan, keluarga, dan masyarakat. Informasi yang salah dan stigma budaya dapat menghambat pemberian ASI, sementara tempat kerja sering kali tidak memiliki fasilitas atau kebijakan yang memungkinkan ibu untuk menyusui atau memeras ASI.
- Tantangan Medis dan Fisik:
Beberapa ibu mungkin mengalami masalah medis seperti suplai ASI yang tidak mencukupi, masalah pelekatan, atau kondisi medis yang mempersulit pemberian ASI.
- Faktor Sosial dan Ekonomi:
Di banyak belahan dunia, tekanan ekonomi dan kebutuhan untuk kembali bekerja segera setelah melahirkan dapat membatasi kemampuan ibu untuk menyusui. Stigma sosial dan kurangnya fasilitas menyusui umum juga menimbulkan hambatan yang signifikan.
Tema Pekan Menyusui Sedunia 2024 menekankan peran menyusui dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Menyusui berkontribusi pada beberapa SDG, termasuk:
- Tanpa Kelaparan – Menyusui memastikan ketahanan pangan bagi bayi dan mengurangi kekurangan gizi.
- Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik – Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi ibu dan anak.
- Kesetaraan Gender – Mendukung ibu menyusui di tempat kerja dan masyarakat mempromosikan kesetaraan gender dengan mengakui dan memfasilitasi peran ganda mereka sebagai pekerja dan pengasuh.
- Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab – Menyusui adalah praktik berkelanjutan yang ramah lingkungan yang mengurangi limbah dan jejak karbon yang terkait dengan produksi susu formula.
Pekan Menyusui Sedunia 2024 adalah kesempatan untuk merayakan berbagai manfaat pemberian ASI dan mengadvokasi dukungan yang dibutuhkan ibu untuk berhasil menyusui bayinya.