HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengajak seluruh prajurit angkatan laut untuk mendalami esensi dari perjuangan pada pendahulu melalui napak tilas.
Adapun napak tilas tersebut merupakan rangkaian acara peringatan ke-77 Hari Bakti TNI AU yang berlangsung di Base Ops Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pada hari ini, Senin (29/7).
“Selaku Kepala Staf Angkatan Udara saya mengajak seluruh prajurit Angkatan Udara untuk mendalami esensi napak tilas Hari Bakti TNI Angkatan Udara,” kata Tonny dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com.
Tonny menerangkan, bahwa napak tilas ini mengingatkan pada peristiwa bersejarah yang terjadi pada 29 Juli 1947, ketika para pendahulu TNI Angkatan Udara melancarkan serangan terhadap kedudukan musuh di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Kasau menyebutkan napak tilas ini merupakan tradisi bagi insan dirgantara Indonesia untuk mengenang perjuangan tersebut.
“Kehadiran kita di sini adalah panggilan hati dan rasa hormat terhadap makna mendalam perjuangan dan pengorbanan para pendahulu Angkatan Udara,” ujar Kasau.
Sejak operasi pertama 77 tahun lalu, Kasau menuturkan TNI Angkatan Udara telah mengalami perkembangan pesat, dari pesawat sederhana hingga alutsista modern yang multiperan.
“Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan tantangan yang semakin kompleks, TNI AU terus berkomitmen pada modernisasi alutsista dan peningkatan SDM untuk mewujudkan TNI AU yang AMPUH Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, Humanis,” ungkap Kasau.
Napak tilas diwarnai dengan pertunjukan teatrikal yang memvisualisasikan peristiwa pengeboman, di mana peran pesawat Cureng dimainkan oleh pesawat GrobG 120 TP-A untuk mengenang dan menghormati sejarah serta memberikan gambaran yang nyata tentang kejadian yang pernah terjadi.
Selain napak tilas, TNI AU di peringatan Hari Bakti ini menggelar serangkaian kegiatan sosial, berupa karya bakti dan bakti kesehatan yang dipusatkan di Kabupaten Maros dan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.
Bakti sosial tersebut berupa pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni, renovasi sekolah, rumah ibadah, dan berbagai fasilitas umum masyarakat serta pemberian layanan kesehatan dan bantuan alat kesehatan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan kerja TNI AU di berbagai penjuru tanah air.
Selain itu, pengiriman bantuan kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri, serta penanggulangan bencana alam di berbagai wilayah tanah air, baik melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca maupun Pencarian dan Pertolongan.