HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa stabilitas kawasan Pasifik menjadi tanggung jawab semua negara yang ada di wilayah tersebut. Apalagi berbagai sektor menjadi sesuatu yang penting untuk dijaga sebagai bagian dari peran kearifan global.

“Saya mengapresiasi kemitraan parlemen Indonesia Pasifik sebagai inisiatif strategis untuk memperkuat hubungan di kawasan Pasifik. Kemitraan ini penting dalam menghadapi tantangan global di berbagai sektor,” kata Jokowi dalam 2nd Meeting of The Indonesia Pacific Parliamentary Partnership yang diselenggarakan di Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (26/7).

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut menyampaikan 3 (tiga) hal penting yang harus ditekankan oleh para parlemen negara-negara sahabat itu.

Pertama, adalah terkait dengan ancaman permukaan laut yang semakin naik akibat perubahan iklim yang saat ini terjadi. Semua pihak diminta untuk peka dan melakukan kerja sama yang baik untuk mengatasi gejolak alam ini.

“Kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim memerlukan mitigasi tepat melalui advokasi parlemen yang kuat,” ujarnya.

Yang kedua adalah dari sektor ekonomi biru Pasifik. Presiden Jokowi mendorong agar parlemen memahami peran mereka yang sangat signifikan untuk meningkatkan kualitas regulasi, konektivitas, dan konservasi sumber daya laut, sehingga potensi 10 persen PDB dunia dapat dioptimalkan untuk sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat.

Dan yang ketiga, adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia). Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini diperlukan regulasi yang adaptif dengan kondisi dan perkembangan global.

“Saya percaya melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik,” pungkas Jokowi.

Sekilas diketahui Sobat Holopis, bahwa Second Meeting of Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP). “Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development” diselenggarakan di Fairmont Jakarta sejak 25-26 Juli 2024.

Adapun delegasi parlemen Pasifik yang hadir di Sidang IPPP ke-2 ini adalah ; Negara Kepulauan Cook, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Papua Nugini, Tuvalu, Kiribati, dan Republik Fiji. Sementara untuk parlemen negara Vanuatu, Nauru, Palau, Polinesia Prancis, dan Kaledonia Baru belum bisa menghadiri undangan.