Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024
NewsEkobizLuhut Sesumbar Negara Bisa Kantongi Rp 10 Triliun Usai Timah dan Nikel...

Luhut Sesumbar Negara Bisa Kantongi Rp 10 Triliun Usai Timah dan Nikel Masuk Simbara

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku yakin, negara biasa mendapatkan pemasukan lebih banyak setelah masuknya komoditas timah dan nikel ke Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara).

Dalam acara launching dan sosialisasi implementasi komoditas timah dan nikel melalui Simbara, Luhut menyebut potensi pemasukan negara dari langkah pemerintah itu mencapai Rp 5-10 triliun. Itu pun hanya didapat dari penerimaan royalti saja.

“Hanya dari royalti, kita bisa dapat Rp5 triliun–Ro10 triliun. Hanya royalti, tidak bicara pajak,” ujar Luhut dalam sambutannya di acara tersebut, seperti dikutip Holopis.com, Senin (22/7).

Luhut pun meyakini, masuknya kedua komoditas tersebut ke Simbara, menyusul komoditas batubara yang lebih dulu masuk Simbara, para pengusaha dapat lebih tertib dalam berbisnis di sektor mineral.

Sebab menurutnya, Simbara dapat mencegah kebocoran penerimaan negara dari modus penambangan ilegal (illegal mining) dan juga dapat menutup cerah bahi pengusaha untuk menghindari pembayaran penerimaan negara.

“Jadi, dia (tidak tertib), oleh Bea Cukai, dia tidak bisa ekspor. Siapa pun dia, mau pakai baju kuning, merah, hitam, tidak bisa. Sistem ini akan mendisiplinkan bangsa ini,” tegas Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menyebut, bahwa masuknya komoditas timah dan nikel ke Simbara merupakan buah dari adanya sejumlah kasus terkait pertambangan, salah satunya kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015–2022.

Luhut menegaskan, bahwa kasus yang kini tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) itu merupakan cambuk yang mempercepat pengintegrasian mineral timah dan nikel ke sistem Simbara, menyusul komoditas batubara yang sudah sejak tahun 2020 lalu masuk ke sistem tata kelola Simbara.

“Kejadian korupsi yang di timah itu dorong kami mempercepat proses ini,” kata Luhut.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

OJK Catat Total Kredit Berkelanjutan Perbankan Rp 1.959 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total kredit atau pembiayaan berkelanjutan Perbankan yang telah disalurkan hingga tahun 2023 mencapai Rp 1.959 triliun.

Pasar Modal Sepekan, Ada Pencatatan 1 Obligasi di BEI

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja pasar modal di Indonesia selama sepekan terakhir, atau selama periode 9 - 13 September 2024 mengalami peningkatan. Dimana pada periode tersebut, terdapat 1 pencatatan obligasi di pasar modal.

Asmindo Sebut Pembangunan IKN Jadi Berkah Bagi Industri Mebel

Program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa angin segar bagi para pelaku usaha, khususnya para pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) di industri mebel dan kerajinan dalam negeri.

Panas! Arsjad Rasjid Diusir dari Menara Kadin

Tensi di internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini semakin memanas, setelah perhelata Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu (14/9).