HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen Partai Komunis Vietnam sekaligus Presiden ke 9 Vietnam, Nguyen Phu Trong meninggal dunia pada hari Jumat, 19 Juli 2024 sore kemarin sekira pukul 13.38 waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia yang ke 80 tahun.
Kabar beredar, penyebab kematian Trong karena faktor usia dan gangguan medis. Pria kelahiran 14 April 1944 tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Militer di Honai. Hanya saja kepastian gangguan medis seperti apa yang menyebabkan Sekretaris Komisi Militer Pusat Partai Komunis Vietnam tersebut wafat masih dirahasiakan oleh otoritas setempat.
Kematian Trong mengundang banyak ucapan duka dari berbagai pimpinan negara sahabat. Salah satunya adalah Indonesia. Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan bela sungkawa atas kematian petinggi negara Vietnam tersebut.
“Saya merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Yang Mulia Nguyen Phu Trong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam,” tulis Jokowi secara resmi di media sosialnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (21/7).
Ia menyampaikan terima kasih kepada Trong yang selama ini terus berupaya membangun kemitraan strategis antara Indonesia dengan Vietnam.
‘Kontribusi beliau dalam membentuk kemitraan strategis Vietnam-Indonesia akan dikenang oleh generasi mendatang,” ujarnya.
Oleh sebab itu, mengatasnamakan seluruh rakyat Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan bela sungkawa atas kematian pengikut ideologi Marxis-Leninis tersebut.
“Atas nama masyarakat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat Vietnam pada masa berduka ini,” pungkasnya.
Selain Presiden Jokowi, Raja Inggris Pangeran Charles juga menyampaikan rasa bela sungkawa atas kematian Trong.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Republik Sosialis Vietnam atas berita meninggalnya Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong,” tulis Pangeran Charles melalui siaran Royal Family.
Dalam siaran resminya, Pangeran Charles menyampaikan rasa senang bisa berkesempatan untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal selama kunjungannya ke Inggris pada tahun 2013. Ia meyakini bahwa Trong akan dikenang di seluruh dunia, baik atas pengabdiannya kepada masyarakat Vietnam maupun atas peran utamanya dalam menempa negara-negara yang pernah ada.
“Ikatan yang lebih erat dengan negara lain melalui ‘diplomasi bambu’. Pikiran saya tertuju pada Republik Sosialis Vietnam dan saya mendoakan Anda mendapatkan kekuatan dan kenyamanan yang Anda perlukan di saat-saat duka ini,” pungkasnya.
Selain itu, Perdana Menteri Kuba, Manuel Marrero Cruz juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Tong. Ia berharap keluarga besar Trong mendapatkan kesabaran yang tinggi atas musibah ini.
“Kami sangat menyesalkan meninggalnya Nguyen Phu Trong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam. Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang tercinta,” tulis Marrero Cruz.
Bahkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Trong. Ibrahim mengaku bangga dengan misi besar Trong yang selama ini dibangun, dan ternyata sejalan dengan visi misinya saat ini.
“Visi beliau untuk mempertahankan otonomi strategis dan mendorong tata pemerintahan yang baik di Vietnam sangat selaras dengan pemikiran saya ketika kami bertemu di Hanoi pada bulan Juli 2023,” ucap Ibrahim.
Lantas ia juga menyatakan apa yang ditinggalkan oleh Trong selama ini dalam merawat hubungan bilateral antara Vietnam dan Malaysia akan terus dipertahankan.
“Visi Sekretaris Jenderal Trọng yang tinggi mengenai hubungan Vietnam-Malaysia akan tetap bertahan. Warisannya akan menginspirasi generasi mendatang, di Vietnam dan di seluruh Asia Tenggara,” tukasnya.
Ibrahim berharap agar keluarga besar Trong ikhlas atas kepergian sahabatnya itu untuk selama-lamanya.
“Pikiran tulus saya tertuju pada orang-orang terdekatnya; keluarga, teman, dan koleganya selama masa kehilangan ini,” pungkasnya.