JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Joko Widodo hari ini memberikan sambutan di dalam Kongres ke 6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) secara virtual.
Dalam sambutannya, Kepala Negara itu mengharapkan lembaga pers harus mampu beradaptasi dengan cepat dan inovatif dalam menghadapi era disrupsi teknologi.
Akan tetapi, ada poin yang juga tak kalah penting dikatakan Presiden, yakni jurnalisme harus dijalankan secara bijak dan mempertimbangkan segala dampak yang ditimbulkan.
“Jurnalisme tidak sekadar fakta tetapi juga memperhitungkan dampak, tidak sekadar good journalism, tetapi juga wise journalism,” kata Presiden Jokowi, Jumat (29/10).
Kemudian, Presiden Jokowi juga berharap lembaga pers harus mampu mendorong agar para pewarta terus meningkatkan kreatifitasnya dalam menghasilkan karya-karya jurnalistiknya.
Begitu juga diharapkan agar para insan pers tetap produktif dan mampu memperkuat nilai-nilai berita yang disajikan agar informasi yang diterima masyarakat lebih bermanfaat.
“Kehadiran berbagai platform media baru harus memacu para jurnalis lebih kreatif dan produktif, terus memperkuat value-nya sebagai penyebar informasi yang kredibel, meningkatkan kecermatan, menjaga independensi, dan objektivitas,” tuturnya.
Pemerintah tidak anti kritik
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo juga kembali menyinggung tentang kritik kepada pemerintah. Orang nomor satu di Republik Indonesia itu menegaskan bahwa pemerintah agar terus menjaga kemerdekaan pers dan membuka ruang seluas-luasnya kepada insan pers untuk menghasilkan karya jurnalistik mereka dengan lebih bertanggungjawab.
Karya jurnalistik yang bertanggungjawab ini antara lain memastikan informasi yang disajikan adalah konten yang kredibel dan memberikan pencerahan kepada masyarakat secara luas.
“Kritik yang membangun itu sangat penting, dan pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggung jawab agar membuahkan hasil yang diharapkan untuk kepentingan rakyat,” tandasnya.
Terakhir, Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa insan pers adalah salah satu tonggak yang memiliki peran sangat penting untuk menganulir disinformasi yang marak di masyarakat, khususnya di platform digital.
“Di tengah banjirnya informasi, peran para jurnalis semakin penting, menjadi suluh dari kegelapan, menjaga situasi tetap jernih,” pungkasnya.