JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah isu permasalahan yang akan mereka paparkan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi di tiga negara.
Presiden Jokowi mengungkapkan, dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang dilaksanakan di Roma, Italia, pada tanggal 30-31 Oktober 2021, Jokowi akan membawa sejumlah isu strategis.
Tak hanya itu, selain menghadiri KTT, Presiden juga akan menjadi pembicara dalam kegiatan lain mengenai UMKM dan peran perempuan.
“Selain hadir dalam acara utama G20, saya juga telah diminta untuk berbicara dalam side event mengenai usaha mikro, usaha kecil, UMKM, dan peran perempuan. Undangan ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap kebijakan, keberpihakan kita kepada UMKM dan peran perempuan dalam bisnis UMKM,” kata Jokowi di Bandara Soetta, Banten, Jumat (29/10).
Jokowi juga mengungkapkan kebanggannya karena dii akhir kegiatan KTT nanti, dirinya akan menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Italia. Kegiatan G20 di bawah kepemimpinan Indonesia akan dimulai pada bulan Desember 2021.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kita, bagi Indonesia dan sekaligus tanggung jawab yang besar yang harus kita jalankan dengan baik,” ungkapnya.
Kemudian, saat kunjungan kerja ke Glasgow, Inggris Raya untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26 yang berlangsung pada tanggal 1-2 November 2021, Jokowi juga telah membawa isu strategis yang akan menunjukan eksistensi Indonesia di mata dunia.
DimananKTT yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tersebut akan dihadiri oleh 120 kepala negara dan kepala pemerintahan.
Dimana, isu perubahan iklim menjadi agenda utama yang akan disampaikannya kepada para kepala negara tersebut.
“Kita tidak ingin ikut dalam retorika yang pada akhirnya tidak dapat kita jalankan,” jelas Presiden.
Isu ini sendiri dianggap efektif karena Indonesia memiliki peran strategis karena Indonesia sebagai salah satu pemilik hutan tropis dan mangrove terbesar di dunia.
“Isu perubahan iklim harus terus diletakkan dalam kerangka pencapaian target SDGs sehingga hasilnya akan dapat berkelanjutan,” tukasnya.
Dalam kunjungannya di Inggris Raya, Jokowi juga akan melakukan temu bisnis dengan pimpinan dunia usaha Inggris yang berencana melakukan investasi ke Indonesia.
Dari Glasgow, Jokowi selanjutnya akan bertolak ke PEA guna melakukan kunjungan kerja pada tanggal 3-4 November 2021. Presiden diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed (MBZ) dan Emir Dubai Mohammed bin Rashid.
“Saya akan pergunakan kunjungan ini untuk memperkuat kerja sama, terutama bidang perdagangan dan investasi. Akan terdapat pertemuan-pertemuan dengan bisnis yang akan saya hadiri dan hasilnya akan baik bagi ekonomi kita,” pungkasnya.