HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melantik Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (18/7) sore tadi.
Dilantiknya Thomas sebagai Wamenkeu membuat publik berasumsi, bahwa dirinya akan menjadi calon Bendahara Negara, pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober mendatang.
Terlebih, posisi Thomas yang merupakan salah satu anggota bidang keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi yang dibentuk oleh Tim presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Namun terkait hal itu, pria yang akrab disapa Tomi itu masih enggan berkomentar banyak mengenai posisinya di pemerintahan Prabowo-Gibran, apakah akan tetap berada di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atau tidak.
“Saya rasa sekali lagi ini bukan tempatnya, sekali lagi ini kan perkenalan,” kata Tomi dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (18/7).
Dia pun menegaskan, bahwa penunjukan dirinya sebagai Wamenkeu menunjukkan sebuah konsistensi koordinasi antara pihaknya di Gugus Tugas dengan Kemenkeu, guna memastikan transisi pemerintahan dapat berjalan mulus.
“Konsistensi itu sudah dijalani sejak lama antara tim presiden terpilih dengan Kementerian Keuangan, tidak ada yang lebih tidak ada yang kurang,” tegasnya.
“Ini untuk sekali meyakinkan atau justru memberikan suatu gambaran konkrit, bahwa konsistensi itu sudah dimatangkan, dan saya rasa itu adalah message yang paling penting dari saya hari ini,” pungkasnya.
Adapun nantinya, Thomas akan berfokus pada penyusunan APBN 2025 yang nantinya akan dijalankan oleh pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal ini sebagaimana dikatakan Menkeu Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
Sri Mulyani menjelaskan, tugas tersebut diberikan kepada Thomas, mengingat posisi Thomas yang merupakan anggota bidang keuangan Tim Gugus Tugas Sikronisasi yang dibentuk Tim dari Prabowo-Gibran untuk melakukan transisi pemerintahan.
Adapun tugas bidang keuangan pada tim tersebut adalah menjalin komunikasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait penyusunan APBN, agar dapat selaras dengan program pemerintah selanjutnya.
“Nah ini dengan adanya mas Thomas menjadi lebih mudah, berarti komunikasi sudah otomatis terjalin untuk menampung berbagai program-program prioritas,” kata Sri Mulyani.