Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta masyarakat Amerika Serikat untuk tidak panik dan tenang setelah insiden penembakan terhadap Donald Trump saat dia sedang kampanye di Pennsylvania.

Biden mengatakan, insiden itu memberikan masyarakat Amerika Serikat pelajaran bahwa mereka harus lebih tenang dan tidak terlalu fanatik dalam dunia politik.

“Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini dinormalisasi. Retorika politik di negeri ini semakin memanas. Ini waktunya untuk menenangkan diri,” kata Biden, dikutip Holopis.com, Senin (15/7).

Biden mengingatkan kepada masyarakatnya bahwa perbedaan karena politik tidak boleh berlarut-larut dan harus ditinggalkan dari kotak suara.

“Kita menyelesaikan perbedaan di kotak suara, itulah cara kita melakukannya. Di kotak suara, bukan dengan peluru,” lanjut pria berusia 81 tahun tersebut.

Presiden Amerika Serikat tertua sepanjang sejarah itu mengatakan bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi alasan perang secara sebenarnya. Apalagi menjadi ladang pembunuhan.

Meskipun Donald Trump adalah saingannya nanti di Pemilu Amerika Serikat pada November 2024, namun Biden mengatakan bahwa semua politikus dari berbagai pihak bertanggung jawab untuk meredakan situasi menjelang pemilu Amerika Serikat yang saat ini sangat terpolarisasi.

Barack Obama Ikut Kecam Penembakan Terhadap Donald Trump

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam insiden penambakan terhadap Donald Trump saat ia sedang berpidato di atas podium untuk kampanyenya. Obama mengatakan, bahwa Amerika Serikat tidak mentoleransi kekeraasan dalam praktik demokrasi mereka.

“Tidak ada tempat untuk kekerasan politik pada demokrasi kita. Meskipun kita belum tahu persis apa yang telah terjadi, kita harus lega karena mantan presiden Trump tidak mengalami ruka parah,” kata Obama di akun Twitter resminya, @BarackObama, dikutip Holopis.com.

Barack Obama kemudian meminta agar masyarakat menggunakan momentum ini untuk kembali fokus pada sikap yang menghormati dunia politik.