FBI : Penembakan Donald Trump Resmi Dinilai Percobaan Pembunuhan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ditembak di bagian kuping saat sedang kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu (13/7) waktu setempa. Momen itu pun sangat mengangetkan para pendukungnya di lokasi.

Biro Investigasi Federal (FBI) secara resmi mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut dinilai sebagai upaya pembunuhan terhadap Donald Trump.

“Pelaku pun langsung ditembak di lokasi dan tewas. Sementara itu 2 orang yang berada di acara kampanye mengalami luka-luka,” demikian disampaikan agen rahasia, dikutip Holopis.com, Minggu (14/7).

Dalam media sosial bernama Truth Social, Donald Trump menjelaskan bahwa ia ditempak di bagian kuping dan menembus ke bagian telinganya.

“Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya,” kata Trump.

Ia juga menjelaskan banyak pendarahan terjadi akibat serangan yang membuat dunia terkejut tersebut.

Sebagai informasi, penembakan terjadi kurang dari 4 bulan sebelum pemilihan presiden di Amerika Serikat pada tanggal 5 November nanti.

Identitas Penembak Donald Trump

Penembak diidentifikasi sebagai seorang pria muda bernama Matthew Crooks yang baru berusia 20 tahun. Matthew Crooks berasal dari Bethel Park, Pennsylvania. Ia terdaftar sebagai anggota Partai Republik berdasarkan dari catatan pemilih.

Saat ini, motif dari penembak masih belum jelas dan sedang dilakukan investigasi.

Joe Biden Kutuk Keras Aksi Penembakan terhadap Donald Trump

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam aksi penembakan yang dilakukan terhadap Donald Trump saat sedang kampanye pemilihan presiden AS 2024.

Meskipun Donald Trump akan menjadi saingannya di pemilihan nanti dan mengecam keras banyak aksi Donald Trump, Joe Biden mengatakan bahwa aksi kekerasan ini menjijikkan.


“Amerika tidak menerima kekerasan seperti ini,” kata Joe Biden, dikutip Holopis.com.

Joe Biden pun berencana akan segera berbicara dengan Donald Trump setelah serangan yang menimpanya tersebut. Sembari mengatakan kepada semua orang bahwa kekerasan seperti ini tidak boleh diterima.

Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kamala Harris Klaim Donald Trump Ingin Jadi Diktator di AS

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengklaim bahwa Donald Trump adalah sosok yang menggemari diktator dan ingin menjadi diktator ketika ia kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.

Kate Middleton dan Pangeran William Makin Mesra Pasca Perawatan Kemoterapi

Putri Wales Catherine atau Kate Middleton resmi selesai menjalani perawatan kemoterapi untuk menyembuhkan penyakit kanker yang ia derita.

Kamala Harris Curhat Susahnya Bereskan Kekacauan Donald Trump Saat Jadi Wapres

Saat debat Capres AS berlangsung, Kamala Harris mengatakan bahwa Donald Trump telah meninggalkan banyak kekacauan yang harus ia bersihkan berasama Joe Biden saat mereka memenangkan pilpres Amerika Serikat di tahun 2021.
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru