HOLOPIS.COM, BANJARMASIN – Viral di media sosial puluhan warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan diduga menjadi korban keganasan efek dari tanaman Kecubung. Informasi terakhir, pada hari Sabtu (13/7), sudah ada 53 orang yang terpaksa masuk Rumah Sakit Jiwa, dan dua orang meninggal dunia.
Sementara itu, pihak kepolisian yang sedang menyelidiki hal ini mengimbau masyarakat untuk tidak langsung berspekulasi liar terhadap tanaman satu ini. Lalu apa dan bagaimana sebenarnya efek dari tanaman kecubung?
Kecubung secara ilmiah dikenal dengan nama Datura, tanaman ini dikenal memiliki bunga yang besar dan berbentuk terompet, dan memiliki peran dalam pengobatan tradisional.
Namun, tanaman ini juga terkenal karena sifat racunnya, sehingga menimbulkan bahaya besar bagi mereka yang mengonsumsinya.
Keindahan Kecubung yang Memikat
Kecubung merupakan tanaman yang mencolok dan penampilannya tidak diragukan lagi. Bunganya yang bisa berwarna putih, kuning, merah jambu, atau ungu ini memiliki ciri khas bentuk terompet yang panjangnya bisa mencapai 20 sentimeter. Bunga-bunga ini mengeluarkan aroma manis dan menyenangkan, terutama di malam hari, menarik penyerbuk seperti ngengat dan lebah.
Berasal dari wilayah Amerika Utara dan Selatan, Kecubung telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dimana kecubung dihargai karena nilai ornamennya. Tanaman ini mudah dibudidayakan, tumbuh subur di berbagai iklim dan jenis tanah, menjadikannya pilihan populer untuk taman dan lanskap.
Pemanfaatan Kecubung Secara Tradisional
Sepanjang sejarah, Kecubung telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional dan praktik spiritual. Budaya telah memanfaatkan berbagai bagian tanaman untuk sifat halusinogennya. Dukun dan tabib menggunakan Kecubung dalam ritual untuk mendapatkan penglihatan dan berkomunikasi dengan dunia spiritual.
Dalam beberapa praktek pengobatan tradisional, Kecubung telah digunakan untuk mengobati penyakit seperti asma, kejang otot, dan nyeri. Tanaman ini mengandung alkaloid tropane seperti skopolamin, atropin, dan hyoscyamine, yang memiliki efek farmakologis pada tubuh manusia. Senyawa ini dapat bertindak sebagai antikolinergik, mempengaruhi sistem saraf dan memberikan bantuan sementara dari kondisi tertentu.
Bahaya Tersembunyi
Meskipun memiliki keindahan dan kegunaan tradisional, Kecubung sangat beracun dan bisa sangat berbahaya. Alkaloid tropane yang ada dalam tanaman merupakan racun kuat yang dapat menyebabkan berbagai efek berbahaya. Alkaloid ini mengganggu neurotransmitter asetilkolin, menyebabkan gejala seperti:
1. Halusinasi dan Delirium
Menelan atau bersentuhan dengan Kecubung dapat menyebabkan halusinasi dan delirium yang parah. Dampak-dampak ini dapat membingungkan dan menakutkan, seringkali mengarah pada perilaku yang berbahaya.
2. Mulut Kering dan Haus
Sifat antikolinergik tanaman dapat menyebabkan mulut kering dan rasa haus yang tak terpuaskan, yang bisa sangat tidak nyaman.
3. Takikardia dan Hipertensi
Kecubung dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah tinggi, sehingga memberikan tekanan yang signifikan pada sistem kardiovaskular.
4. Retensi Urin dan Sembelit
Alkaloid tanaman dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil dan buang air besar, menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
5. Toksisitas Parah dan Kematian
Menelan Kecubung dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan parah, menyebabkan kejang, koma, dan bahkan kematian. Tanaman ini sangat berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan, yang mungkin tertarik pada bunga dan buahnya.
Kasus Keracunan
Ada banyak laporan mengenai keracunan yang disengaja dan tidak disengaja yang melibatkan Kecubung. Orang yang mencari pengalaman halusinogen sering kali meremehkan potensi tanaman, sehingga menimbulkan konsekuensi kesehatan yang parah. Keracunan yang tidak disengaja juga terjadi ketika seseorang salah mengira tanaman tersebut sebagai ramuan yang tidak berbahaya.
Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dan pendidikan tentang bahaya Kecubung untuk mencegah keracunan dan penyalahgunaan yang tidak disengaja.