HOLOPIS.COM, JAKARTA – Selama satu semester di 2024 Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) telah melayani 1.935 aduan konsumen.  Hal ini dilakukan untuk upaya menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan kepada seluruh konsumen Indonesia. 

“1.935 laporan konsumen yang terdiri dari pengaduan, pertanyaan, dan informasi. Dari jumlah teraebut  1.738 diantaranya pengaduan konsumen, 143 pertanyaan, dan 54 informasi,” kata Direktur Jenderal PKTN, Moga Simatupang, dikutip Holopis, Rabu (10/7).

Menurutnya selama ini pemerintah telah berupaya memberikan berbagai kemudahan layanan bagi masyarakat. Selain itu, juga terus meningkatkan penyelesaian pengaduan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen, menciptakan konsumen berdaya, dan pelaku usaha yang bertanggung jawab.

Pengaduan konsumen yang diterima Kementerian Perdagangan berasal dari berbagai saluran layanan, yaitu aplikasi pesan WhatsApp di 0853 1111 1010, surat elektronik di [email protected], situs web di simpktn.kemendag.go.id, dan telepon melalui (021)3441839. Pengaduan konsumen juga dapat dilakukan dengan bersurat maupun datang langsung ke Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan.

Dikatakan Moga, pengaduan konsumen meliputi sembilan sektor, yaitu sektor obat dan makanan, elektonik atau kendaraan bermotor, jasa keuangan, jasa pariwisata, perumahan, listrik atau gas, jasa telekomunikasi, jasa kesehatan, dan jasa transportasi. Selain itu, terdapat dua instrumen pendukung, yaitu
jasa logistik dan niaga-el.

“Persentase layanan konsumen terkait transaksi melalui sistem perdagangan elektronik (niaga-el) merupakan yang tertinggi, yaitu 1.725 layanan atau 89 persen dari jumlah layanan konsumen yang diterima sepanjang semester I-2024. Adapun sektor elektronik atau kendaraan bermotor merupakan sektor tertinggi dengan 415 layanan pengaduan konsumen secara luring dan daring,” terangnya. 

Selain itu aduan juga berupa barang yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, barang yang mengalami kerusakan, dan klaim garansi ke
pusat layanan (service center) mendominasi pengaduan konsumen pada sektor elektronik atau kendaraan bermotor ini. 

“Kemudian, sektor jasa keuangan merupakan sektor pengaduan konsumen tertinggi kedua
dengan 398 layanan sepanjang periode Januari—Juni 2024,” pungkasnya.