Holopis.com HOLOPIS.COM, MADIUN – Ribuan warga menggelar aksi damai untuk memberikan dukungan kepada pembebasan Palestina dari serangan dan penjajahan Israel. Aksi tersebut diselenggarakan di Lapangan Pelti, Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Jawa Timur.

“Kami tak akan pernah lelah, apalagi berhenti, untuk terus menyuarakan perjuangan kebebasan tanah yang menjadi hak rakyat Palestina,” teriak sang orator dari perwakilan Muhammadiyah setempat, KH. Imam Nawawi seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (6/7).

Dua orator lainnya, yakni ; Aferu Fajar dan Ustadz Muhammad Husien Gaza, tak beda jauh menyampaikan pikiran yang sama dengan orator lainnya. Pada intinya, kedua orator tersebut mengutuk aksi genosida yang dibungkus kondisi perang oleh zionis Israel selama ini kepada warga Palestina.

“Kami berdiri pada sisi kebenaran, dan berjuang untuk mencapai keadilan untuk rakyat Palestina. Semua penjajahan dalam wujud apa pun, kami singkirkan. Tidak kami terima. Yang kami lakukan ini tidak lain ialah rasa peduli atas nama kemanusiaan,” cetus Ustadz Muhammad Husien Gaza.

Para peserta yang menamakan diri ‘Masyarakat Madiun Peduli Palestina’ itu, melakukan gerakan dengan gagasan ‘Aksi Damai Solidaritas Palestina’. Sepanjang kegiatan para peserta tak henti mengibarkan bendera Palestina, dan hentakkan kalimat Tauhid, ‘Allahu Akbar’.

Tidak ada gesekan publik dengan para pedagang kaki lima di sekitar lokasi acara terkait transaksi dagangan. Para pedagang mengaku paling senang bila menjajakan barang dagangannya di arena kegiatan solidaritas Palestina.

“Tidak ada peserta aksi yang ngemplang dagangan saya. Tertib, semuanya membayar sesuai harga. Kalau aksi-aksi lainnya biasanya main serobot saja,” aku seorang pedagang yang enggan menyebut namanya, kepada jurnalis.

Pihak panitia sengaja menggelar aksi tersebut di lapangan, tidak bergerak long march mengelilingi kota. Itu untuk menekan resiko terjadinya sesuatu di sepanjang perjalanan.

“Tidak. Kami tidak melakukan long march. Niat kami tidak mencari masalah. Semua yang terhimpun di sini niatnya satu, menyuarakan keadilan dan menolak penjajahan,” kata Wahyu, salah seorang panitia kegiatan itu.

Sekadar diketahui, bahwa aksi damai tersebut diinisiasi oleh dua organisasi sosial, yakni Yayasan dana Sosial Al Falah (YDFS) dan International Networking for Humanitarian (INH).