HOLOPIS.COM, SULUT – Ribuan warga yang tersebar di tiga Kabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara terdampak bencana banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, tiga kabupaten yang terdampak yakni Buton Utara, Muna Barat, dan Konawe Selatan.
“Kejadian ini dipicu oleh hujan deras dengan curah tinggi yang menyebabkan sungai-sungai di wilayah tersebut meluap, mengakibatkan banjir yang merusak pemukiman warga serta infrastruktur penting di sepanjang aliran sungai,” kata Abdul Muhari dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (6/7).
Untuk di Kabupaten Buton Utara, banjir yang terjadi pada malam Rabu, (3/7) menghantam beberapa kecamatan seperti Kambowa dan Kulisusu Barat.
Sebanyak 1.670 jiwa atau sekitar 432 kepala keluarga terdampak. Desa-desa seperti Morindino, Baluara, dan Pongkowulu di Kecamatan Kambowa serta Lapandewa dan Lambale di Kecamatan Kulisusu Barat menjadi pusat perhatian evakuasi dan bantuan kemanusiaan.
“Kerugian material jalan poros dan talud sungai mengalami kerusakan parah, menghambat akses dan menambah kesulitan bagi warga yang harus menghadapi kondisi pasca-banjir,” terangnya.
Untuk di Kabupaten Muna Barat, luapan Sungai Tiworo yang terjadi pada malam Kamis, (4/7) menyebabkan 241 jiwa terdampak, dan sebanyak 34 Jiwa mengungsi.
Desa-desa seperti Lasama, Laworo, dan Waumere di Kecamatan Tiworo Kepulauan serta Lakalamba di Kecamatan Sawerigadi menjadi fokus utama evakuasi dan penanganan darurat.
“Selain kerugian jiwa, bencana ini juga merusak infrastruktur dengan satu unit mushola terdampak serta 20 hektar lahan pertanian yang tergenang air,” terangnya.
Di sisi lain, Kabupaten Konawe Selatan juga menghadapi situasi serupa ketika hujan deras yang mengguyur pada malam Rabu, (3/7) menyebabkan luapan Kali Sena di Desa Awunio, Kecamatan Kolono.
Banjir setinggi 20 hingga 50 sentimeter mengakibatkan sebanyak 135 keluarga terdampak dan kerugian material 40 rumah terdampak banjir. BPBD Kabupaten Konawe Selatan segera merespons dengan melakukan asesmen dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Penanganan darurat dan evakuasi dilakukan oleh pemerintah daerah dan relawan dengan koordinasi yang intensif antarlembaga seperti BPBD, TNI, Polri, dan berbagai dinas terkait lainnya. Upaya ini meliputi penyediaan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan pakaian, serta kebutuhan medis yang mendesak seperti obat-obatan dan tenaga medis.