HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Eksekutif Nasional Rampai Nusantara, Mardiansyah memberikan pandangannya pasca terjadi serangan brain cipher ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika (PDNS Kominfo).
“Secanggih-canggihnya kita membangun sistem keamanan itu, jauh lebih canggih lagi maling untuk menjebolnya,” kata Mardiansyah ketika ditemui jurnalis Holopis.com di kantornya di kawasan Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu (26/6).
Dengan insiden bobolnya sistem keamanan Pusat Data Nasional Sementara tersebut, Mardiansyah pun menyarankan agar ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang keamanan siber di Indonesia, sehingga serangan-serangan siber semacam ini bisa semakin diantisipasi dan diminimalisir.
“Tentu kualitas SDM harus terus di-upgrade ya, pelatihan-pelatihan diri, peningkatan sumber daya manusia yang cakap dan lain sebagainya,” ujarnya.
Selain SDM yang cakap dan berkualitas, Mardiansyah pun meminta agar negara juga fokus pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan siber yang ada saat ini.
Sebab menurutnya, peningkatan SDM juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas infrastruktur sehingga keduanya bisa berjalan dengan baik dan beriringan.
“Sekarang saya rasa dua-duanya ya, bahwa sumber daya manusianya juga harus di-upgrade, lalu sistem keamanannya juga harus di-upgrade,” terangnya.
Berkaitan dengan sistem keamanan, aktivis 1998 ini pun menekankan bahwa setiap kejahatan akan selalu meningkatkan skill dan kualitasnya, sehingga mereka bisa membobol semua bentuk keamanan yang ada.
Hal ini juga terlihat dari pergerakan ransomware yang diduga dikembangkan oleh sindikat kejahatan siber bernama LockBit 3.0, yang mana sebelumnya organisasi peretas dunia ini merupakan kelanjutan dari pengembangan Lockbit 2.0.
“Pelaku kejahatan itu dia selalu mengupgrade diri untuk melakukan tindak kejahatannya. Ya secara otomatis nanti kita juga bisa menimbang gitu (perlu upgrade diri-red),” tuturnya.