Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia masih berpeluang besar dilanda krisis pangan. Bahkan dikatakannya, krisis pangan bisa saja terjadi pada tahun 2024 ini.

Dia lantas menjelaskan, jika jumlah padi yang ditanam tidak sesuai dengan target pemerintah di tiga bulan ke depan, yakni di bulan Juli, Agustus dan September, maka besar kemungkinan terjadi permasalahan pangan di November 2024 mendatang.

Sebab, kata dia, hasil panen untuk penanaman padi di bulan Juli akan menjadi stok pangan di bulan November. Begitu juga untuk penanaman di bulan Agustus, dimana hasil panennya untuk stok pangan Desember dan seterusnya.

“Hitung-hitungannya kalau tanam hari ini, katakanlah Juni sudah selesai, Juni aman. Kalau Juli (tidak tanam sesuai target), artinya Agustus, Oktober, November (masih masa tanam), maka November aja (pangan berpotensi bermasalah),” kata Mentan dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (25/6).

Untuk itu, Amran pun menargetkan satu juta hektar sawah dapat ditanami di setiap bulannya. Sebab untuk satu juta hektar lahan diperkirakan bisa menghasilkan sekitar 5 juta ton gabah, atau setara 3 juta ton. Sedangkan untuk kebutuhan pangan di Indonesia sebanyak 2 – 2,5 juta ton per bulan.

“Kita target (tanam padi) tidak boleh di bawah satu juta hektar per bulan, kalau di bawah itu berbahaya. Itu bisa bermasalah tiga bulan berikutnya,” ucap Amran.

Kendati demikian, Mentan Amran memastikan ketersediaan pangan dalam negeri sampai dengan Oktober 2024, yakni saat Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai menjabat masih terbilang aman. Sebab, sejak awal tahun tingkat penanaman terus mencapai target.

“Sebelumnya kan mulai Januari kita tanam, sampai hari ini kita tanam, Alhamdulillah aman. Sampai hari ini aman, sampai pelantikan presiden terpilih aman,” tandasnya.