HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tawaf Wada adalah salah satu dari ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jemaah saat akan meninggalkan Kota suci Makkah setelah menunaikan semua rukun haji lainnya.

Ritual ini memiliki makna mendalam sebagai penutup dari ibadah yang penuh kesungguhan dan pengabdian. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai Tawaf Wada, dari pengertian hingga tata cara pelaksanaannya.

Pengertian Tawaf Wada

Tawaf Wada secara harfiah berarti “tawaf perpisahan”. Ini dilakukan oleh jemaah haji sebelum mereka meninggalkan Makkah menuju kembali ke tanah air mereka masing-masing. Ritual ini memiliki signifikansi spiritual yang besar karena merupakan momen terakhir mereka berada di sekitar Ka’bah setelah menyelesaikan semua wajib haji.

Signifikansi Spiritual

Tawaf Wada adalah momen akhir bagi jemaah haji untuk berada di hadapan Ka’bah sebelum mereka meninggalkan Makkah. Ka’bah sebagai pusat ibadah umat Islam menjadi saksi dari segala upaya dan pengabdian mereka dalam menunaikan ibadah haji. Tawaf Wada mengingatkan jemaah akan kesempatan yang mereka miliki untuk membersihkan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan memperbaiki diri sendiri.

Rukun Tawaf Wada

Seperti ibadah lainnya dalam Islam, Tawaf Wada memiliki rukun yang harus dipenuhi oleh jemaah haji agar sah. Berikut adalah rukun-rukun dari Tawaf Wada:

  1. Niat: Jemaah haji harus berniat untuk melakukan Tawaf Wada sebagai bagian dari ibadah haji mereka.
  2. Memulai dari Hajar Aswad: Tawaf dimulai dengan menyentuh atau mencium Hajar Aswad (batu hitam) dan mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar”.
  3. Tawaf Mengelilingi Ka’bah: Jemaah haji melakukan tujuh putaran mengelilingi Ka’bah dengan sikap khusyuk dan penuh penghormatan.
  4. Berdoa dan Zikir: Selama melakukan Tawaf, jemaah haji dianjurkan untuk berzikir dan berdoa, memohon ampunan serta keselamatan dari Allah SWT.
  5. Melakukan Sai: Setelah Tawaf, jemaah haji melakukan Sai yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

Tata Cara Melakukan Tawaf Wada

Tawaf Wada dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Berikut adalah langkah-langkah dalam melaksanakan Tawaf Wada:

  1. Berihram: Jemaah haji memastikan mereka dalam keadaan berihram untuk Tawaf Wada dengan mengenakan pakaian ihram dan memperhatikan kebersihan diri.
  2. Memulai Tawaf: Tawaf dimulai dengan berdiri di dekat Hajar Aswad, menyentuh atau menciumnya sambil mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar”, kemudian berjalan ke arah searah jarum jam mengelilingi Ka’bah.
  3. Takbir: Jemaah haji mengangkat tangan dan mengucapkan takbir setiap kali melewati sudut Rukn Yamani.
  4. Berdoa dan Zikir: Selama melakukan Tawaf, jemaah haji mengingat Allah dengan berzikir, berdoa, dan memohon ampunan.
  5. Sai: Setelah menyelesaikan Tawaf, jemaah haji melakukan Sai dengan cara berjalan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  6. Mencari Ampunan: Jemaah haji memanfaatkan momen Tawaf Wada untuk memohon ampunan atas dosa-dosa mereka kepada Allah SWT.
  7. Menutup dengan Doa: Setelah selesai melakukan Tawaf Wada, jemaah haji menghadap Ka’bah untuk berdoa dan memohon perlindungan serta keberkahan dari Allah SWT.

Hukum Tawaf Wada

Meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara madzhab-madzhab dalam hal hukum Tawaf Wada, namun mayoritas ulama sepakat bahwa Tawaf Wada adalah bagian yang sangat penting dalam ibadah haji. Hal ini karena Tawaf Wada menandai akhir dari perjalanan spiritual jemaah haji di Makkah dan merupakan momen terakhir mereka berada di hadapan Ka’bah sebelum kembali ke tanah air masing-masing.

Bagi jemaah haji, pelaksanaan Tawaf Wada dianggap sebagai kewajiban yang harus dipenuhi sebelum meninggalkan Makkah. Dengan demikian, penting bagi setiap jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan bahwa Tawaf Wada dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

Pesan Perpisahan dari Makkah

Tawaf Wada adalah momen pengingat bagi setiap jemaah haji bahwa ibadah mereka di Makkah telah mencapai puncaknya. Ritual ini mengajarkan tentang kesempatan yang berharga untuk membersihkan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka setelah kembali ke rumah masing-masing.

Tawaf Wada juga mengingatkan jemaah haji akan pentingnya mempertahankan semangat dan kebersihan hati yang mereka capai selama ibadah haji.

Dengan demikian, Tawaf Wada bukan hanya sekadar ritual ibadah yang dilaksanakan oleh jemaah haji, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual yang mendalam dan berkesan.

Melalui tata cara yang ditetapkan dan makna spiritualnya, Tawaf Wada membangkitkan kesadaran akan kebesaran Allah SWT dan pengabdian yang tulus dari setiap jemaah haji. Semoga setiap jemaah haji dapat menjalankan Tawaf Wada dengan khusyuk dan menerima ampunan serta keberkahan dari-Nya.

Sebagai penutup, Tawaf Wada tidak hanya menandai akhir dari ibadah haji, tetapi juga awal dari komitmen untuk menjaga nilai-nilai spiritual dan moral yang mereka pelajari selama berada di tanah suci.

Semoga setiap jemaah haji bisa membawa pulang tidak hanya kenangan dari Makkah, tetapi juga kekuatan spiritual untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di dunia ini.