HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginstruksikan jajaran Pelindo mempercepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Saat ini kata Budi Karya, akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 sentimeter.

“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya juga telah minta agar dipercepat. Karena kalau tidak cepat, barang-barang di Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya. Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi,” kata Menhub Budi Karya Sumadi seperti dikutip Holopis.com, Selasa (18/6). 

Dikatakan Budi, saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 sentimeter. Akumulasi tersebut terjadi karena tinggi rob yang datang mencapai 5 sentimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 sentimeter.

Oleh sebab itu, Budi Karya pun mengatakan bahwa Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia) sudah menyiapkan budgeting untuk melakukan rekayasa konstruksi demi menangani persoalan tersebut.

“Pelindo sendiri telah menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah tersebut,” terangnya.

Lantas, Budi Karya juga mengklaim, program yang dijalankan Pelindo itu bakal tuntas 4 (empat) tahun ke depan.

“Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2028,” sambung Budi Karya. 

Terakhir, Menhub pun menambahkan, bahwa Pelindo juga perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah tersebut secara permanen, seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya.

Sebab kata Budi, kenaikan air laut akan terus terjadi.

“Kalau dibuat dengan struktur yang lebih baik lagi, maka rob ada, tapi penurunan pelabuhan tidak terjadi,” tukas Menhub.

“Rob ini tidak hanya ada di Pelabuhan Tanjung Emas, tapi terjadi di seluruh Pantai Jawa,” pungkasnya.