Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Axton Salim adalah konglomerat Indonesia sukses. Pria kelahiran Jakarta, 24 Januari 1979 tersebut merupakan direktur Indofood sejak tahun 2009. Ia merupakan putra dari bos Salim Group, salah satu pemilik brand Indofood.

Darah bisnis yang mengalir deras dari ayahnya itu membuatnya cukup sukses menjalankan bisnis produk mie instan yang sudah merambah ke pasar internasional.

Dalam sebuah pameran di SIAL Shanghai “SIAL Global Food Industry Summit 2024, Axton tampil langsung untuk memasak salah satu varian mie instan goreng Indomie dari Indofood.

Tampak ia memasak mie dalam air panas mendidih. Kemudian bumbu instan dalam kemasan serta kecap, minyak goreng dan saus sambal yang juga ada di dalam kemasan ia tuangkan ke dalam baskom.

Setelah mie sudah masak, ia pun meniriskan airnya dan memasukkan mie rebusan tersebut ke dalam baskom. Lantas, mie dan bumbu yang telah ia aduk kemudian dicampur hingga merata. Setelahnya, ia pun lanjut menyajikannya di dalam cup-cup kecil yang ada di atas mejanya.

Kegiatan memasak mie goreng instan Indofood tersebut pun ia unggah ke akun media sosial Instagram probadi @axtonsalim. Video yang dipublikasi pada 9 Juni 2024 tersebut sukses menyedot banyak reaksi dari netizen. Salah satunya adalah alaikallah_muhammad.

Melalui komentarnya, ia pun bertanya kepada Axton, sebagai bos Indofood, seberapa sering ia memakan mie instan dalam kurun waktu 1 bulan.

“Yang punya Indomie dalam sebulan makan indomie berapa kali?” tanya Alaikallah seperti dikutip Holopis.com.

Sontak, pertanyaan itu dijawab oleh Axton. Dan jawabannya pun membuat netize kaget. Ternyata ia pun tak cukup sering mengonsumsi makanan instan tersebut.

“3-4 x (sebulan),” jawab Axton.

Jangan Terlalu Sering Makan Mie Instan

Seperti dikutip dari laman Siloam Hospitals, bahwa mies instan sejatinya adalah makanan alternatif ketika sedang dalam kondisi kepepet. Sehingga jangan sampai mengonsumsi makanan instan seperti mie dalam kemasan terlalu sering.

Hal ini karena mie instan termasuk jenis makanan ultra proses yang mengandung pengawet, karbohidrat, lemak jenuh, dan garam atau natrium yang tinggi. Yang mana kandungan tersebut bisa memicu terjadinya obesitas dan penyakit serius lainnya.

Mengonsumsi makanan mie instan setiap hari dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan tinggi. Mulai dari tekanan darah naik yang bisa memicu penyakit kardiovaskular.

Kemudian, potensi gangguan pada ginjal, gangguan pencernaan karena adanya bahan pengawet yang ada di dalam mie instan tersebut. Ada juga ancaman gangguan jantung karena kandungan MSG (monosodium glutamat) yang menjadi bagian dari penyedap makanan mie instan.

Selain itu, ancaman diabetes juga akan membayangi mereka para penikmat mie instan yang terlalu sering. Kemudian ancaman penyakit liver karena kandungan garam yang tinggi di dalam 1 porsi mie instan.

Lantas, ada juga ancaman lain yakni obestias atau kelebihan berat badan, hingga terjadi malnutrisi karena rendahnya protein, vitamin, mineral dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sebagai rekomendasi, Siloam Hospitals memberikan rekomendasi agar mengonsumsi mie instan sekali dalam seminggu. Kemudian pastikan selalu mengecek kandungan gizi dalam tabel kemasan, pastikan kamu memilih mie instan yang memiliki kadar natrium lebih rendah.

Jika memang sangat ingin makan mie instan, sebaiknya jangan makan polosan. Silakan tambahkan dengan bahan-bahan penunjang gizi lainnya, seperti sayur-sayuran dan telur ayam untuk menambah protein dan sumber protein hewani.

Lantas, yang tak kalah penting adalah, sebaiknya jangan gunakan 100% bumbu dari dalam kemasan, silakan tambahkan bumbu sendiri untuk mengurangi risiko penyakit yang bisa tertimbun lama di dalam tubuh akibat makanan instan tersebut.