JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang sangat baik dan bisa dijadikan contoh untuk para generasi bangsa Indonesia, di mana kelompok santri dan ulama ikut berjuang merebut kemerdekaan melalui resolusi jihad.
“Sejarah telah mencatat peran besar para ulama dan santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kapolri Listyo dalam keterangannya, Jumat (22/10).
Perjuangan besar para ulama dan santri ini pun diapresiasi negara melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2019 tentang Hari Santri. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta.
“Oleh karena itu, sebagai wujud penghormatan dan rasa terima kasih negara terhadap ulama dan santri, maka pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional melalui Keppres nomor 22 tahun 2015,” jelasnya.
Kemudian, orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu menilai bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan para santri yang memiliki daya saing yang besar untuk menjawab tantangan Indonesia Emas 2045 mendatang.
Hal ini karena Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Sehingga potensi mencetak kader santri jauh lebih besar.
“Sebagai negara dengsn jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki jutaan generasi santri yang merupakan potensi besar dalam wujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Kapolri Listyo pun berharap besar, agar para santri ikut aktif dalam mengisi dan merawat kemerdekaan yang sudah diperjuangan oleh para pendahulunya.
“Saya, mengucapkan selamat atas Hari Santri Nasional tahun 2021. Semoga santri terus berkarya dan berkontribusi dengan mewujudkan Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh,” pungkasnya.