HOLOPIS.COM, JAKARTA – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengklaim bahwa selama ini mereka selalu mengejar Harun Masiku yang sudah buron selama bertahun-tahun.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata pun mengelak bahwa pihaknya selama ini membiarkan kader PDIP tersebut bersembunyi sejak tahun 2020.

“Penyidik berusaha mencari yang bersangkutan. Kan sudah 4 tahun. 4 tahun itu bukan berarti tidak kita cari,” kata Alex dalam pernyataannya pada Rabu (12/6) seperti dikutip Holopis.com.

Saking getolnya mencari Harun Masiku, Alex mengakui bahwa beberapa kali gagal menangkapnya di luar negeri.

“Beberapa informasi misalnya terkait keberadaan yang bersangkutan waktu itu di Filipina, kita kirim tim ke Filipina. Ada informasi katanya yang bersangkutan jadi marbut masjid di Malaysia, kita kirim tim ke sana. Artinya apa? Selama 4 tahun itu sebetulnya kita tetap mencari ya,” ucapnya.

Dengan empat tahun sudah waktu berlalu, Alexander pun saat ini tetap berusaha mencari dan memohon agar Harun Masiku bisa menyerahkan diri.

“Kita berusaha mencari yang bersangkutan. Syukur-syukur kalau yang bersangkutan pada kesempatan ini mungkin dengar dan sukarela, kemudian menyerahkan diri, itu lebih baik,” pintanya.

Diketahui, KPK belakangan ini kembali melacak keberadaan Harun Masiku dengan memeriksa sejumlah saksi. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun sampai dipanggil penyidik untuk didalami mengenai informasi baru dugaan keberadaan Harun. Selain keberadaan, KPK mengendus adanya upaya menghalangi pencarian Harun Masiku.

KPK sebelumnya telah memeriksa seorang pelajar atau mahasiswa bernama Melita De Grave pada Jumat (31/5). Selain itu, pengacara bernama Simeon Petrus dan seorang pelajar lainnya bernama Hugo Ganda juga telah diperiksa tim penyidik KPK. Tim penyidik KPK dalam pemeriksaan itu mencecar para saksi mengenai pihak yang diduga mengamankan keberadaan Harun Masiku.

Adapun kasus yang menjerat Harun Masiku bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada 8 Januari 2020 lalu. Tim satgas KPK saat itu menangkap sejumlah orang, termasuk Wahyu Setiawan selaku komisioner KPU dan Agustiani Tio Fridelina selaku anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sekaligus orang kepercayaan Wahyu.

Sementara, Harun Masiku yang merupakan calon anggota DPR dari PDIP pada Pileg 2019 melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan I dengan nomor urut 6 itu seolah hilang ditelan bumi. KPK menetapkan Harun Masiku sebagai buronan atau masuk dalam daftar pencarian orang sejak 29 Januari 2020. Hingga kini, KPK belum mampu dapat membekuk penyuap Wahyu Setiawan itu.