HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT Kalmed Manufaktur Indonesia (PT Kalmed) adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat kesehatan dalam negeri. Kali ini mereka mendapat kunjungan dari Tim Penilaian P3DN (Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Kunjungan langsung P3DN Kementerian Perindustrian ke pabrik PT Kalmed tersebut dilakukan pada hari Kamis, 6 Juni 2024 kemarin.
“Sebagai kelanjutan dari Penghargaan yang telah diberikan atau diserahkan di The Meru Sanur, Bali, pada 27 Maret 2024 kepada PT Kalmed atas pencapaian yang diraih sebagai Juara 1 kategori Produsen Industri Besar,” kata Ketua Pengawasan Program P3DN, Dhini dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (8/6).
Ia juga menyampaikan bahwa program P3DN bertujuan antara lain untuk memberdayakan industri dalam negeri, memperkuat struktur industri dalam negeri serta mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang atau jasa pemerintah.
“Kami juga berharap agar penghargaan P3DN yang diadakan setiap tahunnya ini dapat dipertahankan untuk dimenangkan kembali oleh PT Kalmed,” tuturnya.
Dijelaskan pula, bahwa penghargaan tersebut diberikan oleh P3DN kepada PT Kalmed atas kepatuhannya dalam pelaporan industri yang dijalankan serta konsistensi pengembangan kualitas dan mutu terhadap produk yang dihasilkan.
Penghargaan ini juga menjadikan PT Kalmed sebagai salah satu produsen alat kesehatan yang dapat memenuhi standar kualifikasi pemenang P3DN. Apalagi PT Kalmed juga telah berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar memenuhi standar Nasional dan mengembangkan produknya untuk pasar alat kesehatan Internasional.
Pada kesempataan kunjungan tersebut, tim P3DN juga berkesempatan untuk melihat secara langsung seperti apa fasilitas produksi alat kesehatan yang ada di pabrik PT Kalmed tersebut.
Hal serupa juga diharapkan oleh Titi Az Zahra. Founder PT Kalmed sekaligus Bendahara Umum di Gakeslab Indonesia. Ia mengatakan bahwa penghargaan ini bisa menginspirasi para pelaku industri lainnya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing yang baik.
“Agar ke depannya produksi produk dalam negeri lebih bersaing dan penyerapannya lebih meningkat secara nasional maupun internasional,” ujar Titi.