HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dompet Dhuafa kembali menyelenggarakan Kurbanaval. Kali ini kegiatan sosialisasi ibadah kurban tersebut dimeriahkan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Sabtu 1 Juni 2024. Dalam kesempatan itu, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan PT Integrasi Transit Jakarta.
Sejumlah artis dan musisi turut meramaikan ajang tersebut. Mulai dari Chef Amanda yang membagikan resep Sate Maranggi kepada ratusan pengunjung yang hadir hingga pentas musik.
Sekretaris Dewan Pengurus Dompet Dhuafa Etika Setiawanti mengatakan, bahwa kegiatan tersebut memang diselenggarakan untuk mendorong agar masyarakat milenial mengenal kurban dan mau melakukan ibadah sunnah yang dijalankan oleh umat Islam di hari Raya IdulAdha, atau hari tasyrik itu.
“Kurbanaval sebagai ajang mendorong masyarakat khususnya kalangan milenial hingga Gen Z untuk berkurban dan menebarkan kebaikan hingga ke pelosok negeri,” kata Etika dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com hari ini.
Apalagi kata dia, Dompet Dhuafa terus berkomitmen untuk pemerataan daging kurban ke berbagai pelosok, hal ini untuk menjamin meratanya konsumsi daging dan pertumbuhan gizi yang baik di wilayah pelosok.
“Kita sama-sama tahu, wilayah Jakarta merupakan wilayah surplus daging terbanyak setiap tahunnya. Maka tak heran bila sejumlah masyarakat setiap kurban ada yang mendapatkan beberapa bungkus daging kurban yang dibagikan,” ujarnya.
“Bagaimana dengan masyarakat di pelosok Indonesia? Bahkan kurban pun jarang dilakukan, konsumsi daging pun hanya setahun sekali. Maka itu dengan Kurban 3 Pasti di Dompet Dhuafa, kurban terjamin terdistribusi hingga ke pelosok negeri”, tambah Etika.
Pada kesempatan yang sama Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 H, Bobby P Manullang mencoba untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap kurban yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa. Yakni dengan 3 pasti.
“Kita pastikan jantan, kita pastikan dengan lolos qulity control dan pasti distribusi hingga ke pelosok negeri,” ujar Bobby.
Kemudian, ia juga menuturkan dengan 3 Pasti saat Berkurban dengan Dompet Dhuafa, pihaknya memastikan bahwa hewan yang diproses untuk kurban adalah berkelamin jantan.
“Kenapa harus Jantan?, Kami menilai lebih ke arah mempertahankan kelangsungan populasi domba/kambing. karena menyembelih betina bisa mengancam kelangsungan reproduksi ternak,” terangnya,
Bobby juga menyatakan bahwa semua hewan kurban yang disediakan untuk para penkurban dipastikan sudah lolos dengan quality control, mulai dari cek kesehatan berkolaboraksi bersama dinas peternakan setempat, kualitas pangan ternak yang terjaga, kualitas kandang terjaga kebersihannya.
“Kami juga seleksi setiap hewan kurban mulai dari kuku, mata, gigi, kaki hingga bobot hewan tersebut agar mencapai berat optimal saat dikurban nanti,” lanjut Bobby.