HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengakui bahwa pihaknya tidak berminat untuk deklarasikan diri menjadi pihak oposisi dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada PDIP Aria Bima berdalih, PDIP lebih tertarik menggunakan bahasa sebagai penyeimbang ketimbang menjadi oposisi.

“Kenapa juga PDI Perjuangan sekarang tidak memutuskan sebagai partai oposisi, tapi partai penyimbang dan penguatan di fungsi check and balance di legislatif,” kata Aria Bima dalam keterangannya pada Kamis (30/5) seperti dikutip Holopis.com.

Aria pun menjelaskan, langkah itu dilakukan mengingat jika kepala daerah yang diusung PDIP nantinya menang, maka akan jadi bagian pemerintah.

“Karena, kita melihat bahwa Kepala Daerah yang diusung PDI Perjuangan, baik itu di gubernur dan di Bupati/Wali Kota, Kalau jadi mendapatkan dukungan rakyat, itu juga bagian daripada pemerintah pusat yang kedepan akan dipimpin oleh Pak Prabowo,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Aria pun mengakui bahwa pihaknya sampai dengan saat ini masih terus membuka komunikasi ke semua partai politik (parpol) untuk pemenangan Pilkada di seluruh Provinsi Indonesia.

“Saya sebagai sekretaris tim pilkada masih terus membuka berbagai komunikasi politik dengan siapapun partai politik kami siap melakukan berbagai komunikasi,” tukasnya.

“Ya termasuk pengusung 01 dan 02,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih untuk menunda pengumuman posisi PDIP di pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendatang.

Penundaan itu pun dilakukan Megawati setelah dirinya seakan-akan terus ditekan untuk menentukan sikap PDIP melalui hasil Rakernas ke V.

“Enak saja, ini kan wartawan paling tungguin iki. Sikap dari rakernas, tadi pagi saya baca, akan menentukan sikap blablabla, haha,” kata Megawati dalam penutupan Rakernas PDIP, Minggu (26/5).

Megawati pun kemudian menyebut bahwa dirinya masih ingin bermain melihat situasi politik yang berkembang sehingga belum tentu menjadi oposisi.

“Aku sambil sarapan gitu kan, aku bilang, haha, enak saja. Gue mainin dulu dong,” tukasnya.

Megawati kemudian tidak mau disebut tidak punya sikap atas posisi PDIP di pemerintahan mendatang. Sebab, apa yang disebut untuk ‘memainkan’ juga merupakan strategi politik.

“Kan harus dihitung secara politik lho. Lah ini kan juga, kan ‘Sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan’, gitu kan,” ujarnya.