HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) menyampaikan belasungkawa atas peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi di Provinsi Engga, Papua Nugini, pada Jumat (24/5) lalu.
Ungkapan belasungkawa itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui sebuah pernyataan di akun X resminya @Kemlu_RI.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan bela sungkawa atas musibah tanah longsor yang menimpa ratusan warga di provinsi Enga, Papua Nugini,” tulis pernyataan tersebut, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/5).
Kemlu RI pun turut mendoakan, agar para korban korban tanah longsor tersebut dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kemlu berharap, proses evakuasi korban bencana di negara tetangga itu dapat berjalan lancar.
“Teriring doa agar mereka yang belum ditemukan diberikan keselamatan dan proses evakuasi dan pemulihan berjalan lancar,” ucap Kemlu RI.
Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi di Papua Nugini pada Jumat lalu, telah menelan banyak korban. Setidaknya sebanyak 670 orang diperkirakan tewas dalam peristiwa longsor tersebut.
Kepada Badan PBB di Papua Nugini, Serhan Aktoprak menyebut, jumlah korban tewas didasarkan pada perhitungan dari pejabat desa Yambali, bahwa lebih dari 150 rumah telah terkubur akibat tanah longsor.
“Mereka memperkirakan lebih dari 670 orang tertimbun tanah saat ini,” kata Aktoprak dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/5).
Dia menyampaikan, bahwa proses evakuasi para korban berjalan sulit karena kondisi tanah yang masih labil meningkatkan risiko para petugas yang melakukan evakuasi.
“Situasinya sangat buruk karena tanah masih longsor. Air mengalir dan hal ini menimbulkan risiko besar bagi semua orang yang terlibat,” tambah Aktoprak.
Sejauh ini, petugas yang melakukan evakuasi telah mengangkat lima mayat dari timbunan tanah. Selain itu, petugas juga berhasil mengevakuasi satu kaki dari salah seorang korban selamat.
Tercatat, sebanyak tujuh orang, termasuk seorang anak-anak telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Ketujuh korban pun kini telah menerima perawatan medis.