HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jemaah haji Indonesia nampaknya harus senantiasa menjaga kesehatan diri mereka setibanya di Kota Makkah Al-Mukaromah. Pasalnya cuaca di kota tempat ka’bah berdiri terbilang cukup ekstrem, khususnya saat siang hari.

“Cuaca di Makkah cukup ekstrim. Jika siang, bahkan suhunya menembus 42 derajat celcius,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (26/5).

Terkait hal itu, ia pun mengimbau para jemaah untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan saat siang hari, mengingat jemaah masih memiliki masa tunggu yang cukup panjang hingga puncak haji.

“Jangan banyak melakukan aktivitas di luar saat siang hari. Jaga kesehatan hingga hari Arafah nanti. Karena haji adalah Arafah,” imbuhnya.

Senada dengan Khalilurrahman, Kasi Kesehatan Daker Makkah Nurul Jamal juga mewanti-wanti jemaah haji untuk terus menjaga kesehatan mereka. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah saat beraktivitas di tengah cuaca panas Makkah.

“Pertama, jangan lupa membawa dan menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kacamata, dan masker saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari,” kata Jamal.

Kedua, yakni konsumsi air minum yang cukup. “Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti,” tuturnya.

Ketiga, lanjut Jamal, bawa semprotan air bila beraktivitas di luar ruang. Semprotan air ini berguna untuk membasahi bagian tubuh yang terpapar sinar matahari langsung.

“Keempat, ini yang penting juga, jangan beraktivitas berlebihan terutama jalan kaki di siang hari. Misalnya, jangan memaksakan umrah di siang hari. Ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan,” pesannya.